EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali menjual Surat Utang Negara (SUN) ritel kepada investor individu secara daring melalui produk SBR005. Obligasi negara tersebut menawarkan tingkat kupon sebesar 8,15 persen untuk periode tiga bulan pertama.
"Penerbitan SBR005 ditawarkan kepada masyarakat secara online sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SUN ritel, memperluas basis investor dalam negeri dengan menyediakan alternatif investasi, dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2019," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Loto Srinaita Ginting ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (8/1).
SBR005 akan resmi dijual mulai 10 Januari 2019 pukul 09.00 WIB dan berakhir pada 24 Januari 2019 pukul 10.00 WIB. Syarat minimal pemesanan adalah sebesar Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar dengan tenor dua tahun.
Seperti seri sebelumnya, SBR005 tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo pada 10 Januari 2021. SBR005 bisa dicairkan maksimal 50 persen pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo atau early redemption.
SBR005 juga memiliki jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal sesuai suku bunga acuan yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate. Untuk tiga bulan pertama tingkat kupon adalah sebesar 8,15 persen yang berasal dari BI 7DRRR sebesar 6 persen dan spread tetap 215 basis poin.
Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian Tingkat Kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 215 basis poin. Artinya, jika terjadi kenaikan suku bunga acuan BI maka tingkat kupon bisa bertambah. Namun, tingkat kupon sebesar 8,15 persen merupakan imbal hasil minimal dan tidak akan berkurang sampai jatuh tempo.
Masyarakat yang berminat berinvestasi melalui SBR005 dapat membelinya melalui sebelas mitra distribusi yang akan membuka layanan secara daring. Mitra distribusi tersebut yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Permata, BRI, BTN, Trimegah Sekuritas, Bareksa, Tanamduit, Investree, dan Modalku.