EKBIS.CO, SIDOARJO -- Bandara Internasional Juanda Surabaya menutup kinerja operasional tahun 2018 dengan catatan statistik pergerakan lalu lintas udara yang positif. Sejumlah 20,9 juta penumpang dilayani PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Juanda Surabaya, atau naik 4,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dari jumlah tersebut, mayoritas masih didominasi penumpang domestik sejumlah 18,7 juta penumpang atau tumbuh 4,4 persen. Untuk pergerakan penumpang internasional sejumlah 2,2 juta atau meningkat 12.5 persen dibanding tahun lalu," ungkap General Manager Bandara Internasional Juanda Heru Prasetyo melalui pesan singkatnya, Jumat (11/1).
Apabila dirinci, lanjut Heru, rata-rata per bulan Bandara Internasional Juanda melayani hampir 1,6 juta orang penumpang atau per hari rata-rata mencapai sekitar 53.400 orang. Heru melanjutkan, rata-rata persentase kenaikan jumlah penumpang dari 2012 hingga 2018 mencapai 6,67 persen dan untuk statistik pesawat udara, selama periode itu mengalami kenaikan 4,41persen.
Tidak hanya peningkatan pergerakan penumpang, jumlah pergerakan pesawat udara juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,2 persen dibanding tahun lalu atau sejumlah 156.519 pergerakan. Pergerakan pesawat udara internasional mengalami peningkatan signifikan sebesar 17,9 persen, menjadi 14.925 pergerakan dibanding tahun lalu.
"Sementara pergerakan pesawat udara domestik mengalami peningkatan 4,1 persen, menjadi 141.594 pergerakan dibanding tahun lalu," kata Heru.
Heru melanjutkan, penerbangan internasional selama 2018 juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih dari domestik. Baik dari aspek pergerakan pesawat maupun penumpang. Hal ini diantaranya disebabkan karena di 2018 sejumlah 13 persen atau 290.000 penumpang dari keseluruhan penumpang internasional merupakan jamaah umroh.
"Angka ini diperkuat oleh perubahan status penerbangan maskapai Saudi Arabia rute Surabaya-Jeddah dari chartered flight menjadi penerbangan reguler berjadwal atau scheduled flight empat kali per minggu," ujar Heru.
Heru menjelaskan, untuk pergerakan kargo, meningkat sebesar 19.1 persen menjadi 116,324,108 kilogram. Namun, ada penurunan pada kargo internasional sebesar 5,7 persen atau sebesar 20,929,184 kilogram. Sementara kargo domestik mengalami peningkatan 26 persen atau sebesar 96,031,924 kilogram.
Adapun, beberapa fasilitas yang ditambahkan pihak pengelola Bandara Internasional Juanda di 2018 adalah penambahan area parkir pesawat (apron) berkapasitas tujuh parkir pesawat. Penambahan fasilitas apron tersebut dalam rangka mendukung kelancaran penerbangan delegasi pertemuan tahunan IMF di Bali, Oktober lalu.
Di dalam area terminal, pengelola juga menambahkan fasilitas lain yang diharap dapat menambah kenyamanan penumpang dan memberi nilai lebih untuk menciptakan pengalaman berbeda saat berada di bandara. Di antaranya adalah keberadaan toilet dengan nuansa 3D di Terminal 2, konter check-in mandiri, pemasangan flap barrier, dan perubahan sentralisasi screening Check Point Terminal 1 untuk pengawasan dan pemeriksaan yang lebih optimal.
"Ke depan, kami telah merencanakan pengembangan Terminal 1 untuk menambah kapasitas mengingat kondisi jumlah penumpang saat ini yang telah melebihi kapasitas yang ada," kata Heru.