EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan terus membangun bendungan untuk pengairan. Jokowi mengatakan, baru 11 persen atau sekitar 780 ribu hektare sawah mendapat air dari bendungan.
"Tapi setelah 58 bendungan selesai akan melompat jadi 20 persen. Masih kecil sekali, oleh sebab itu yang namanya bendungan dan waduk masih diperlukan untuk memberikan air dan irigasi ke sawah-sawah yang dimiliki petani kita," kata Presiden dalam acara Visi Presiden yang disiarkan televisi swasta nasional pada Ahad (14/1) malam.
Menurut Presiden, sebanyak delapan bendungan yang sudah selesai dibangun antara lain Bendungan Raknamo dan Bendungan Rotiklot di Nusa Tenggara Timur, serta Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di Nusa Tenggara Barat. Badan Pusat Statistik (BPS) mendata luas lahan sawah pada 2018 tercatat 7,1 juta hektare. Jumlah itu menurun dari 2017 yang terdata seluas 7,75 juta hektare.
Selain itu, dalam membangun Indonesia dari wilayah pelosok, pemerintah juga telah menggelontorkan dana desa sejak 2015 guna membangun infrastruktur penunjang desa seperti jalan desa, pasar desa, irigasi, serta embung air. Pada 2015, pemerintah mengucurkan dana desa sebesar Rp20,7 triliun, dan meningkatkan dana tersebut menjadi Rp47 triliun pada 2016. Sementara itu, pada 2017 dan 2018, pemerintah memberikan dana desa masing-masing sebesar Rp60 triliun.
Beberapa infrastruktur yang terbangun dari dana desa itu antara lain jalan desa sepanjang 158 ribu kilometer, 6.900 pasar desa, jembatan desa sepanjang 1,02 juta meter, 39 ribu irigasi, serta 3 ribu embung. Jokowi juga menjelaskan pemerintah membangun jalan di kawasan perbatasan Indonesia dengan negara-negara tetangga.
"Karena ini adalah wajah Indonesia," ucapnya.
Jalan sepanjang 3.194 kilometer dibangun di perbatasan, yakni di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini, Kalimantan dengan Malaysia, dan Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste.