EKBIS.CO, JAKARTA -- Home Credit Indonesia (HCI) meluncurkan program Home Credit Journalistic Award 2019. Chief External Affairs HCI Andy Nahil Gultom mengatakan, lomba jurnalistik kali ini merupakan yang ketiga kalinya digelar HCI.
Pertama, Kompetisi Menulis Home Credit Indonesia 2016 dan kedua, Lomba Foto Jurnalistik Home Credit Indonesia 2018, yang masing-masing lomba diraih tiga pemenang dengan hadiah berkunjung ke kantor pusat Home Credit di Praha, Republik Ceska.
"Sejak pertama kali beroperasi enam tahun lalu, Home Credit dan media selalu saling bahu-membahu dan saling mendukung dalam memberikan informasi dan berita yang akurat, informatif dan bermanfaat kepada masyarakat," ujar Andy di Jakarta, Senin (14/1).
Menurut Andy, berbeda dengan dua lomba jurnalistik sebelumnya, Home Credit Journalistic Award 2019 diadakan untuk wartawan dan fotografer dengan total hadiah Rp 70 juta. Dia menuturkan, lomba diadakan secara berkesinambungan guna menjangkau lebih banyak wartawan yang ikut, dan akan dijadikan program tahunan.
Andy mengatakan, pengiriman terakhir naskah lomba bertemakan inovasi layanan HCI tersebut sampai dengan 25 Oktober 2019. "Ada kategori media cetak, media online, fotografi, dan special awards dengan total 11 pemenang," kata Andy.
Dalam kesempatan tersebut, CEO HCI Jaroslav Gaisler memaparkan, perusahaan yang dipimpinnya mengalami peningkatan kinerja pada 2018. Dia menyatakan, total pembiayaan pada tahun lalu meningkat hampir dua kali lipat dan sudah mencatatkan keuntungan. Hanya saja, angka detailnya masih harus menunggu tim audit terlebih dahulu.
"Kami telah melayani lebih 3,6 juta pelanggan di Indonesia. Kami juga berhasil mencetak tenaga kerja berkualitas dengan lebih 11 ribu karyawan di seluruh Indonesia," kata Jaroslav.
Dia menyatakan, revolusi digital secara fundamental mengubah banyak hal mulai cara hidup, cara kerja, bahkan cara berinteraksi satu sama lain. Menyikapi hal tersebut, HCI berupaya melakukan inovasi pada 2018, salah satunya adalah meningkatkan proses underwriting guna mempermudah perusahaan membuat keputusan yang tepat.
"Kami sudah menerapkan sistem paperless, di mana proses administrasi aplikasi pembiayaan sudah tidak lagi menggunakan kertas," kata Jaroslva.