EKBIS.CO, MADIUN -- PT Industri Kereta Api (Inka) (Persero) saat ini masih memproses sarana lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek yakni 31 trainset. Inka saat ini memproduksi setiap satu trainset memiliki enam kereta.
"Laporan kami sampai dengan akhir pekan kemarin, produkai kereta LRT Jabodebek sudah 15 persen," kata Panji di Pabrik Inka Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1).
Panji menjelaskan Inka memulai proses penyiapan satana kereta LRT Jabodebek sejak 18 Januari 2018. Sejak satu tahun berjalan, Panji mengatakan proses dimulai dari tahap desain, produksi, hingga pengujian rangkaian keteta LRT Jabodebek.
Dia mengatakan Inka memiliki target untuk 15 bulan pertama sejak mendapatkan kontrak untuk membuat kereta yang akan diuji statis. "Kami siap Juni 2019 ini untuk membuat 14 trainset pertama siap dikirim. Otomatis di sana (Jakarta) harus siap (prasarana) uji coba seperti stasiun dan persinyalan," tutur Panji.
Setelah target pada Juni 2019 selesai, Panji memastikan Inka harus memiliki progres setiap satu bulan sekali hingga akhir 2019. Dengan begitu akhir tahun ini, Inka harus menyelesaikan semua 31 trainset LRT Jabodebek.
Setelah itu, kata dia, proses yang akan dilanjutkan yaitu singkronisasi sarana dan prasarana LRT Jabodebek menjelang operasional. "Tidak hanya sarana saja namun juga kereta ini bisa dengan prasarana," tutur Panji.
Kepala Program LRT BPPT Barman Tambunan menuturkan dalam proses pembuatan kereta LRT Jabodebek, BPPT terlibat dalam memastikan teknologi yang dibuat. Barman menegaskan BPPT harus memastikan kereta yang dibuat Inka harus sesuai dengan prasarana infrastruktur yang dibuat oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero).
"Jangan sampai nantinya signal bermasalah. Jadi sarana prasarana saling mendukung untuk memastikan proaes sarana dan prasarana berjalan dengan baik," ungkap Barman.