EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan, pangsa ekspor Indonesia pada 2018 tak berubah signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tujuan ekspor nonmigas Indonesia masih didominasi ke Cina sebesar 15 persen, Amerika Serikat 10,87 persen, dan Jepang 10,03 persen dari total ekspor 2018.
"Pangsa ekspor kita tidak berubah. Masih didominasi Tiongkok, AS, Jepang," kata Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/1).
Suhariyanto menyampaikan, ekspor nonmigas ke Cina pada 2018 mencapai 24,39 miliar dolar AS meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 21,35 miliar dolar AS. Porsi Cina dalam struktur ekspor pun meningkat dibandingkan 2017 yang hanya sebesar 13,95 persen.
Kemudian, ekspor ke AS adalah sebesar 17,67 miliar dolar AS meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 17,13 miliar dolar AS. Akan tetapi, porsi ekspor ke AS menurun menjadi 10,87 persen dari sebelumnya 11,19 persen.
Ekspor ke Jepang juga masih meningkat dari 14,69 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 16,31 miliar dolar AS pada 2018. Porsi ekspor ke Jepang adalah 10,03 persen dan meningkat dibandingkan 2017 yang sebesar 9,6 persen. Ekspor ke tiga negara tersebut mendominasi 35,9 persen total ekspor Indonesia pada 2018.
Sementara itu, nilai ekspor ke 10 negara utama lainnya masih meningkat dari 55,25 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 57,97 miliar dolar AS pada 2018. Begitu pula nilai ekspor selain ke 13 negara utama meningkat dari 44,66 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 46,31 miliar dolar AS pada 2018. Namun, porsi ekspor ke 10 negara utama lainnya pada 2018 justru turun menjadi 35,64 persen dari sebelumnya 36,09 persen pada 2017. Begitu pula dengan porsi ekspor selain 13 negara utama turun menjadi 28,47 persen dari sebelumnya 29,17 persen pada 2017.
"Kita harus berupaya diversifikasi produk dan pasar supaya ekspor kita meningkat dan makin bagus di tahun-tahun berikutnya," kata Suhariyanto.