EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan Eropa. Saat ini Uni Eropa adalah investor terbesar keempat di Indonesia.
"Kami menyambut baik investasi perusahaan Eropa di Indonesia yang juga mendukung industri nasional. Investor Eropa biasanya membawa serta teknologi mutakhir yang juga dapat diterapkan oleh industri lokal. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah yang hendak menjadikan industri Indonesia 4.0," kata Kepala BKPM Thomas Lembong dalam acara Outlook Ekonomi dan Investasi Indonesia 2019 di Jakarta, Rabu (6/2).
Wakil Ketua Kamar Dagang Eropa di Indonesia (EuroCham) Corine Danielle Tap menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah dengan tepat menyadari perlunya peningkatan investasi oleh sektor swasta untuk pengembangan teknologi. Hal ini akan meningkatkan daya saing dan efisiensi dari industri nasional, serta memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia dan masyarakat secara keseluruhan.
"Kami sepenuhnya mendukung upaya peningkatan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mendorong inovasi di sektor teknologi demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini tentu saja dapat dicapai jika pelaku bisnis bekerja sama dengan pemerintah, selaku pembuat kebijakan, untuk mendorong kebijakan yang inovatif guna mengembangkan perekonomian yang berkelanjutan," ujar Corine.
Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend mengapresiasi kolaborasi antara BKPM dengan EuroCham dalam mempromosikan dialog yang terbuka dan membangun terkait praktik terbaik dalam rangka meningkatkan iklim investasi di Indonesia.
Vincent menggarisbawahi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Uni Eropa-Indonesia (I-EU CEPA) yang saat ini sedang dalam tahap negosiasi dengan Pemerintah Indonesia, menjanjikan beragam kesempatan bagi Indonesia dan Uni Eropa dan dapat lebih mendorong pembangunan ekonomi Indonesia.
"Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Uni Eropa-Indonesia (I-EU CEPA) akan memberikan kerangka kerja yang lebih kuat bagi perdagangan bilateral, dan hubungan investasi, serta menciptakan akses pasar baru untuk UE dan Indonesia. Perjanjian ini akan membawa investasi modal dan transfer teknologi canggih serta pengetahuan yang penting bagi pengembangan keterampilan sumber daya manusia di Indonesia," katanya.