EKBIS.CO, MALANG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menyatakan produk asli Indonesia berupa tempe asal Kota Malang, Jawa Timur, memiliki peluang untuk masuk ke pasar global. Ini dikarenakan produk tersebut kian digemari oleh masyarakat internasional.
Kepala Bidang Perdagangan Internasional Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Desak Nyoman Siksiawati, mengatakan bahwa potensi untuk ekspor tempe memang terbuka. Namun, perlu beberapa hal yang harus dibenahi terutama terkait soal higienitas produk.
"Potensi ekspor tempe itu ada. Namun, tempe produksi Malang untuk pasar ekspor, bukan hanya soal rasa yang enak, tapi perlu dilihat dari higienitas dan kemasan," kata Desak, seusai menjadi pembicara Workshop Pengembangan Ekspor Produk Ilmatetta, di Kota Malang, Rabu (6/2).
Menurut Desak, jika peluang ekspor tersebut akan dimanfaatkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama terkait dengan bahan baku tempe yang saat ini masih dipenuhi dari impor, kemudian terkait higienitas, karena di negara-negara tujuan ekspor itu memiliki standard yang tinggi, khususnya untuk produk makanan.
Selain itu, terkait dengan teknik pengemasan produk tempe supaya tahan lama. Hal tersebut dikarenakan pembuatan tempe membutuhkan proses fermentasi, dan harus berada pada suhu tertentu, ditambah ekspor dari Indonesia ke negara tujuan, memakan waktu berminggu-minggu.
"Tempe itu fermentasi, kalau mau dipasarkan, beberapa hal yang harus dipikirkan adalah bagaimana supaya produk itu awet, dan berada pada suhu tertentu," kata Desak.
Desak menambahkan, salah satu produk asal Indonesia yang memiliki pasar cukup besar di luar negeri adalah produk mi instan. Produk tersebut, pada awalnya digemari oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI), namun pada akhirnya juga diminati oleh pasar luar negeri.
"Untuk tempe, perlu dirampungkan patennya. Sehingga, saat diproduksi di manapun, tempe itu tetap milik Indonesia," kata Desak.
Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan pertemuan dengan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia. Dalam pertemuan tersebut salah satu hal yang dibahas adalah peluang ekspor produk tempe ke pasar internasional.
Produk tempe itu sendiri dinilai semakin dikenal dan digemari oleh masyarakat internasional, mengingat nilai gizi yang terkandung cukup besar, dan memiliki cita rasa unik yang enak. Beberapa negara yang mulai mengenal produk tempe antara lain adalah Belanda dan Jepang.
Dalam kesempatan itu, salah satu hal yang menjadi catatan adalah terkait dengan pengemasan produk. Sebab, proses pengiriman tempe untuk pasar ekspor membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Salah satu metode yang tengah dijajaki adalah penggunaan kemasan hampa udara.