EKBIS.CO, CIANJUR -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berharap harga produksi pupuk bisa lebih rendah. Saat ini harga produksi pupuk per kilogram (kg) sebesar Rp 4.500.
Meski begitu, kata dia, masyarakat tetap bisa mendapatkan pupuk dengan harga Rp 1.800 per kg. Hal itu karena pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 2.700 per kg.
"Kalau harga produksi bisa turun jadi Rp 4.000 per kg maka pupuk yang disubsidi bertambah banyak. Meski tanpa negara menambah uang subsidi," tutur Rini, Jumat (8/2).
Ia menuturkan, bahan baku pupuk memang mahal karena berupa gas. Maka, kata dia, Kementerian BUMN berkomunikasi pula dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kita berkomunikasi juga dengan ESDM bagaimana menurunkan harga gas. Salah satunya, ini bukan jangka pendek, tapi kita harapkan tiga tahun ke depan, dapatkan gas dari proses batubara yang kalori rendah menjadi gas," ujar Rini.
Dirinya menegaskan, hal itu akan dimulai di Riau. "Kita bekerja sama dg perusahaan Amerika yang punya teknologi, untuk ngubah batu bara itu menjdi gas. Ini bisa menjadi salah satu bahan baku pupuk. Kita harap cost-nya jadi lebih murah. Bumn ini saya dorong cari alternatif," tuturnya.