Senin 11 Feb 2019 09:30 WIB

Delapan IKM Kriya Siap Pamerkan Produk Lokal di Jerman

Nilai ekspor produk kriya hingga November 2018 mencapai 823 juta dolar AS.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Peserta pameran melakukan proses mengannyam disalah satu stand Pameran Kriyanusa 2018 di Jakarta, Rabu (26/9). Pameran Kriyanusa yang menampilkan karya kreatif kerajinan nusantara tersebut berlangsung hingga Ahad (30/9)
Foto: Prayogi/Republika
Peserta pameran melakukan proses mengannyam disalah satu stand Pameran Kriyanusa 2018 di Jakarta, Rabu (26/9). Pameran Kriyanusa yang menampilkan karya kreatif kerajinan nusantara tersebut berlangsung hingga Ahad (30/9)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) lokal untuk aktif ikut dalam ajang pameran nasional dan internasional. Salah satunya pada pameran Ambiente yang berskala global. 

Ambiente merupakan pameran dagang terbesar untuk sektor barang konsumen dan ajang temu bisnis para pelaku usaha di sektor interior decoration, gifts and premiums serta table and dining ware. Penyelenggaraannya dilaksanakan setiap tahun di Messe Frankfurt, Jerman dan diikuti lebih dari 96 negara peserta yang tahun ini diselenggarakan pada tanggal 8-12 Februari 2019. 

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, para pelaku IKM kerajinan nasional yang terpilih mendapatkan fasilitasi bantuan promosi untuk menampilkan produk kerajinan terbaiknya. "Khususnya home decor, berpeluang menarik minat potential buyers (wholesaler ataupun retailer) mengingat sebagian besar perusahaan besar turut berpartisipasi dalam pameran Ambiente," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (10/2). 

Gati menjelaskan, keikutsertaan dalam pameran merupakan salah satu cara untuk berinteraksi secara langsung dengan buyer. Sebab, tren penjualan dari eksportir langsung buyer adalah sebagai salah satu jalur jaringan distribusi yang efektif dan diminati di Eropa.

Selain bisa menjadi ajang unjuk gigi produk-produk IKM kerajinan Tanah Air, Gati menambahkan  keikutsertaan pada pameran berskala internasional ini juga bisa menjadi sarana meningkatkan daya saing. Nantinya, para IKM mampu bersaing juga dengan produk-produk unggulan di pasar ekspor. 

Gati menilai, pameran juga menjadi kesempatan IKM untuk benchmarking dalam meningkatkan inovasi dalam desain maupun kemasan. "Tentunya, juga mendapatkan. informasi tren dan selera pasar dunia terkini," katanya.

Pada pameran Ambiente tahun 2019, tema yang diusung oleh Kemenperin adalah Natural, Handmade and Personal. Maksud dari natural, yaitu hampir semua produk yang dibawa berbahan baku alam seperti kayu dan serat alam. 

Selanjutnya, handmade, karena hampir semua produk diproduksi manual tidak melibatkan mesin, serta personal adalah pembuatan produk satu per satu tidak secara massal sehingga setiap produk tidak persis sama, seperti dibuatkan secara khusus untuk masing-masing pembeli.

Jumlah peserta yang difasilitasi oleh Ditjen IKMA sebanyak delapan IKM. Yakni Bali Wirama, Batu Inbali, Harmoni Jaya Kreasi, Industri Classica Variasi, Mohoi, Palem Craft Jogja, Pandanus Internusa dan Surya Bali Taksu. Agar mencapai hasil yang maksimal dalam keikutsertaan di Pameran Ambiente, Ditjen IKMA melakukan beberapa persiapan yang bersifat integrated melalui kerja sama dengan pihak profesional yang berpengalaman di bidangnya.

Industri kerajinan selama ini memberikan sumbangsih cukup besar kepada devisa negara melalui capaian ekspor produknya. Sektor kriya yang merupakan salah satu dari kelompok industri kreatif ini sudah memiliki jaringan pasar yang luas di mancanegara, seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Kemenperin mencatat, nilai ekspor dari produk kriya nasional pada Januari-November 2018 mampu mencapai 823 juta dolar AS, naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 820 juta dolar AS. Industri kerajinan di Indonesia jumlahnya cukup banyak, yaitu lebih dari 700 ribu unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1,32 juta orang.

Dari capaian kinerja positif tersebut, sektor industri kerajinan mempunyai kedudukan yang strategis dalam membangun perekonomian nasional selain mampu menyerap tenaga kerja dan jumlah unit usaha yang banyak. Selain itu, juga sebagai penggerak ekonomi daerah serta mampu memberikan sumbangan besar pada pendapatan domestik bruto (PDB) dari sektor industri kreatif. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement