EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka menguat di tengah kekhawatiran pelaku pasar terkait proses negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina. IHSG dibuka 2,04 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.523,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 0,5 poin atau 0,05 persen menjadi 1.028,39.
"Diperkirakan pergerakan IHSG minggu ini akan ditentukan oleh faktor eksternal seperti progress pembicaraan dagang dan juga rilis angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal ke kuartal dan juga inflasi yang menentukan arah kebijakan The Fed," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin (11/2).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tidak akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping sebelum 1 Maret 2019 atau tenggat tarif terhadap produk Cina yang senilai 200 miliar dolar AS. Namun, Trump bersedia untuk memperpanjang tenggat waktu jika melihat progres yang signifikan dalam perundingan.
Di sisi lain, perwakilan dagang AS Robert Lightizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan melanjutkan pembicaraan di Beijing minggu ini. Ada kemungkinan perjanjian dagang AS-Cina akan disetujui melewati tenggat 1 Maret 2019, mengingat banyaknya isu yang harus dibicarakan seperti transfer teknologi perusahaan asing yang berinvestasi, sehingga pernyataan Trump bukan dianggap sebagai sebagai jalan buntu namun lebih kepada pembahasan yang sulit.
"Kendati demikian, kami optimistis perundingan akan mencapai sesuatu yang produktif mengingat situasi perang dagang tidak menguntungkan AS maupun Cina," ujar Alfiansyah.
Hingga pukul 9.23 WIB, IHSG kembali berada di zona merah setelah dibuka menguat. IHSG melemah 16,9 poin (0,26 persen) ke posisi 6.504,72.
Sementara itu, bursa regional di antaranya Indeks Hang Seng menguat 24,73 poin (0,09 persen) ke 27.971,05, dan Straits Times melemah 24,13 poin (0,75 persen) ke posisi 3.177,91.