Senin 11 Feb 2019 14:34 WIB

'Industri Hotel dan Restoran Berkontribusi Jaring Wisman'

Kontribusi bidang akomodasi dan kuliner untuk pendapatan wisata mencapai 60 persen.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Wisatawan asing berfoto dengan warga setempat di kawasan objek wisata pemandangan pedesaan dengan sawah berundak (terasering) di Ceking, Tegalalang, Gianyar, Bali. Jaga kesehatan selama liburan sangat penting.
Foto: Antara
Wisatawan asing berfoto dengan warga setempat di kawasan objek wisata pemandangan pedesaan dengan sawah berundak (terasering) di Ceking, Tegalalang, Gianyar, Bali. Jaga kesehatan selama liburan sangat penting.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi peran besar para pelaku industri hotel dan restoran di Indonesia yang telah mendukung pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia.

Di sisi lain, Arief menambahkan, ia mencatat bahwa bidang akomodasi dan kuliner menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia di mana jumlahnya mencapai 60 persen. Ini terdiri dari 40 persen untuk hotel dan 20 persen untuk kuliner atau restoran.

Arief berharap, keterlibatan aktif dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dapat terus dijaga. "Khususnya, untuk memberikan pelayanan standar maksimal kepada para konsumen yaitu wisatawan," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (11/2).

Baca juga, Perubahan Jadwal Garuda ke Biak Kurangi Jumlah Wisatawan

Wisman, Arief menambahkan, juga cenderung akan kembali ke sebuah destinasi jika mendapatkan pelayanan akomodasi yang baik apalagi jika ditunjang dengan pengalaman berwisata kuliner yang berkesan. Untuk itu, ia berharap PHRI untuk terus mendukung pemerintah, sementara pemerintah terus bekerja keras melakukan promosi dan branding destinasi wisata di Tanah Air. 

"Pemerintah akan bergerak sesuai ruang tugas pokok dan fungsi sekaligus ketentuan yang berlaku. Dan yang terpenting adalah 'industry lead government' bukan sebaliknya," kata Arief.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, sepanjang 2018 jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sekitar 15,8 juta orang dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 265 juta mobilisasi. Maka, target 20 juta wisman pada 2019 harus disukseskan dengan strategi yang tepat.

Hariyadi menuturkan, pada tahun ini, pihaknya mendukung pemerintah dengan membuat program-program untuk meningkatkan okupansi di bidang hotel atau restoran. "Tidak hanya itu kami juga membuat strategi untuk produk 'hot deals' yang belum maksimal. Di samping kerja sama 'Business to Business' dengan maskapai dan travel online besar, kami meyakini itu menjadi strategi yang ampuh untuk menggapai target 20 juta wisman," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement