EKBIS.CO, BANTEN -- Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
"Kemensos berkolaborasi dengan Kemendikbud, BNPB, dan unsur lainnya untuk mengedukasi masyarakat," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di hadapan Presiden Joko Widodo dan ribuan peserta acara kesiapsiagaan bencana di Lapangan Panimbang, Banten, Senin (18/2).
Ia mengatakan program edukasi kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya edukasi masyarakat dalam mengurangi risiko bencana. Penanggulangan bencana berbasis masyarakat, sangat penting mengingat masyarakat yang paling terdampak.
Kegiatan tersebut dilakukan selama tujuh hari, yaitu Tagana Masuk Sekolah pada 15-18 Februari di 55 sekolah di kabupaten Pandeglang yang melibatkan 5.700 pelajar dan guru. Kegiatan lainnya adalah fasilitasi Kampung Siaga Bencana (KSB) 17-19 Februari yang diikuti 420 warga dan tokoh masyarakat dari tujuh kecamatan yang masuk kategori rawan terhadap bencana alam di Banten.
Selain itu, dilakukan penanaman bibit pohon keras bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta BNPB yang diharapkan akan menjadi benteng alam jika terjadi bencana. "Upaya kesiapsiagaan dan mitigasi memang harus akrab dengan alam," tambah Agus.
Selain itu, kegiatan bantuan logistik lumbung sosial KSB dan kendaraan siaga bencana berupa motor dapur umum lapangan dan mobil dapur umum lapangan kepada Pemkab Pandeglang senilai Rp 1,37 miliar. Presiden Joko Widodo pada acara tersebut menanyakan kepada sejumlah pelajar tentang apa yang mereka lakukan jika terjadi gempa.
Pada kesempatan itu, Presiden juga meninjau peralatan tanggap darurat, seperti dapur umum lapangan milik Kemensos.