EKBIS.CO, JAKARTA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan tak ada yang salah dengan data impor jagung yang sempat dilontarkan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, dalam debat capres, Ahad (17/2) kemarin. Menurutnya, Jokowi tetap memberikan data valid meski dalan konteks yang berbeda.
“Sudah benar itu (datanya), tapi yang dipersoalkan kemarin mengenai (impor jagung) pakan,” kata Enggartiasto kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (19/2).
Ia menjelaskan, impor jagung terdiri atas dua jenis kebutuhan, yakni jagung kebutuhan industri dan jagung kebutuhan pakan. Dalam debat lalu, kata dia, Jokowi hanya menyebutkan data impor atau kebutuhan jagung pakan.
Menurutnya, data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) soal impor jagung sebesar 737.200 ton sepanjang 2018 benar adanya, sementara angka 180 ribu ton yang dilontarkan Jokowi dalam debat lalu juga bagian dari angka impor yang dirilis BPS.
“Kedua data benar, tidak ada perbedaan,” katanya.
Sebelumnya diketahui, dalam debat capres yang berlangsung dua hari lalu, Jokowi menyebut bahwa impor jagung telah turun dari 3,5 juta ton pada 2014 menjadi 180 ribu ton di tahun lalu. Kendati demkian, berdasarkan data BPS, impor jagung justru tercatat sebesar 737.220 ton.
Berdasarkan hal tersebut, sejumlah pihak menuduh Jokowi memanipulasi data dan berbohong saat debat. Jokowi bahkan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dianggap menyebarkan kabar bohong dalam menyebut data yang dijadikan landasan debat melawan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.