Rabu 20 Feb 2019 15:19 WIB

Lelang Sukuk Negara Serap Rp 8,12 Triliun

Total penawaran lelang sukuk yang masuk sebesar Rp 21,32 triliun.

Red: Nidia Zuraya
Sukuk negara
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Sukuk negara

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 8,12 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Sementara itu total penawaran yang masuk sebesar Rp 21,32 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Rabu (20/2), menyebutkan jumlah dana diserap memenuhi target indikatif sebesar Rp 8 triliun.

Baca Juga

Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS01082019 mencapai Rp 1,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,48269 persen dan imbalan secara diskonto. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 1 Agustus 2019 sebesar Rp 7,4 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,4375 persen dan tertinggi 7,25 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS014 sebesar Rp 2,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,68996 persen dan tingkat imbalan 6,5 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp 6,54 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,5 persen dan tertinggi 7,90625 persen.

Untuk seri PBS019, jumlah dimenangkan mencapai Rp 1,62 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,89674 persen dan tingkat imbalan 8,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 September 2023 ini mencapai Rp 1,9 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 7,78125 persen dan tertinggi 8,25 persen.

Untuk seri PBS021, jumlah dimenangkan mencapai Rp 2,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,10316 persen dan tingkat imbalan 8,5 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2026 ini mencapai Rp2,5 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,03125 persen dan tertinggi 8,40625 persen.

Pemerintah tidak memenangkan penawaran untuk seri PBS002, karena lelang sudah mencapai target indikatif, meski penawaran mencapai Rp2,81 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 8,53125 persen dan tertinggi 8,84375 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement