EKBIS.CO, BANDUNG -- PT Pegadaian (Persero) menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan melakukan transformasi digital. Dengan pengembangan akses digital, Pegadaian optimis mampu menjadi BUMN yang bisa menembus persaingan ketat.
"Era digital ekonomi dan industri 4.0 tak bisa dicegah, tapi kita harus siap mengantisipasi dan menyiapkan sumber daya manusia agar mampu bersaing di pasar internasional," kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto saat mengisi kuliah umum di Universitas Padjadjaran, Senin (25/2).
Ia menuturkan saat ini Pegadaian terus berkomitmen melakukan berbagai transformasi digital mulai dari proses bisnis, budaya kerja hingga produk layanan berupa aplikasi yang dapat diunduh melalui Playstore dan Appstore. Ia mengatakan aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS) ini semakin memudahkan masyarakat dalam menikmati layanan Pegadaian.
"Makin cepat dan nyaman khususnya bagi generasi milenial," tambahnya
Pegadaian pun, kata dia, menyasar mahasiwa sebagai target potensial. Lewat kuliah umum di Univeristas Padjadjaran, ia memberikan pemahaman bahwa mahasiswa dapat merintis bisnis dengan menjadi mitra Pegadaian. Salah satunya Pegadaian meluncurkan produk Gadai Prima di outlet konvensional dan Rahn Hasan di outlet syariah. Produk ini merupakan produk gadai tanpa bunga yang dapat membantu kalangan mahasiswa mengatasi masalah keuangan. Pada kesempatan yang sama, Pegadaian juga melakukan grab talent dan memberikan beasiswa bagi mahasiswa terbaik di Universitas Padjadjaran.
Kegiatan Kuliah Umum ini sudah dilakukan oleh PT Pegadaian (persero) ke berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia, untuk menjaring mahasiswa berprestasi dalam rangka grab talent. Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa.
Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT. Pegadaian Teguh Wahyono menambahkan banyak produk dan layanan baru yang akan disiapkan Pegadaian kepada masyarakat. Layanan ini akan memudahkan masyarakat mengakses produk keuangan yang ada di Pegadaian. Teguh menyebutkan salah satu yang sedang fokus dikembangkan adalah layanan berbasis digital. Hal ini untuk mengikuti perkembangan zaman yang saat ini berbasis teknologi.
"Kami ingin nasabah semakin royal menggunakan produk kami, terutama produk berbasis digital," kata Teguh.
Cara digital inilah yang dinilainya akan memudahkan nasabah mendapatkan layanan produk. Selain itu bagi masyarakat umum juga lebih mudah menyosialisasikan sehingga tertarik menjadi nasabah Pegadaian. Tak hanya lewat PDS, ia mengaku pihaknya tengah gencar berkolaborasi dengan perusahaan berbagai bidang. Hal ini untuk semakin memperluas cakupan layanan Pegadaian.
"Kita bekerjasama dengan fintech untuk menyalurkan pinjaman. Kita ingin kolaborasi fintech untuk memberikan kemudahan produk kami," ujarnya.
Lewat pengembangan layanan digital, ia menuturkan salah satu tujuannya yakni menyasar kaum milenial untuk menjadi nasabah. Jumlah generasi milenial yang cukup besar ini menjadi potensi menambah jumlah nasabah.
"Selama ini Pegadaian kan segemennya menangah ke bawah. Sekarang kita ingin melayani masuk ke segmen lain terutama milenial. Milenial jumlahnya besar lebih dari 80 juta. Kami menawarkan banyak produk untuk investasi," tuturnya.