Selasa 26 Feb 2019 10:04 WIB

BFI Finance Cetak Laba Rp 1,47 Triliun

Rasio pembiayaan bermasalah dijaga di level 1,2 persen.

Rep: Novita Intan Sari/ Red: Friska Yolanda
BFI Finance
Foto: BFI
BFI Finance

EKBIS.CO,  TANGERANG SELATAN -- Sepanjang 2018, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) membukukkan laba bersih sebesar Rp 1,47 triliun atau naik 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong salah satunya kenaikan piutang bersih pembiayaan sebesar 14 persen menjadi Rp 17,3 triliun, di atas pertumbuhan industri yang hanya 5,2 persen pada periode sama.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan perusahaan mampu menjawab beragam kekhawatiran di tengah pengetatan likuiditas perbankan, kenaikan tingkat suku bunga, serta menurunnya kepercayaan perbankan sebagai imbas dari beberapa kasus kredit macet yang melibatkan perusahaan pembiayaan. “Beragam kondisi eksternal khususnya di semester II-2018 cukup menantang perusahaan untuk dapat tetap tumbuh secara sehat, diantaranya dampak dari kenaikan FFR (Federal Fund Rate) sebanyak empat kali yang berimplikasi pada pelemahan mata uang serta capital flight dari emerging market termasuk Indonesia dan pengetatan likuiditas perbankan serta kenaikan tingkat bunga. Namun, kami bisa menjaga kualitas aset yang tetap baik di tengah pertumbuhan bisnis,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (25/2). 

Sudjono menambahkan, perusahaan juga berhasil mencatat kenaikan aset pada 2018 yang mencapai Rp 19,1 triliun atau meningkat sebesar 16 persen dibanding periode serupa yang sebesar Rp 16,5 triliun. Pertumbuhan piutang dan aset yang positif ini juga berdampak pada pendapatan sebesar 24 persen menjadi Rp 5 triliun.

“Kepercayaan dan dukungan konsumen, investor, mitra bisnis, dan stakeholder lainnya menjadi bukti BFI Finance mampu menjawab dinamika dan tantangan bisnis dari tahun ke tahun," katanya. 

Hal itu salah satunya tercermin pada rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang tetap terjaga di angka 1,2 persen. Rasio ini jauh lebih baik dibanding tingkat NPF Industri Keuangan Non Bank yang berada pada level 2,7 persen.

Sampai akhir Desember lalu, total outlet BFI Finance berjumlah 401 kantor pemasaran, diluar 22 kantor pemasaran BFI Finance Syariah. “Kami terus melakukan inovasi dan pengembangan produk untuk menjangkau konsumen-konsumen baru, diantaranya lewat produk syariah, lifestyle product (leisure), dan education, serta bekerjasama dengan beberapa perusahaan digital dalam memasarkan produk BFI Finance,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement