EKBIS.CO, JAKARTA -- Baru saja mengumunkan peralihan pada 22 Februari lalu, migrasi layanan uang elektronik TCASH ke LinkAja sudah mengalami kendala. Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai salah satu BUMN yang tergabung mengakui LinkAja memang sedang tidak stabil. Meski demikian, secara teknologi BNI menyatakan telah siap dan memiliki kapabilitas.
"Kita lihat platform LinkAja masih belum stabil, perlu waktu untuk membuatnya stabil," kata Senior Vice President IT BNI, M Faisal Jazuli, Rabu (27/2).
Dari sisi teknologi, menurut Faisal, BNI tidak memiliki kendala berarti dalam menyambut peluncuran LinkAja. Faisal mengungkapkan, justru yang menjadi perhatian saat ini adalah melindungi bisnis yang ada di Indonesia agar keuntungannya tidak mengalir keluar.
Pasalnya, platform perbayaran asal Cina, WeChat dan Alipay, bersiap-siap masuk ke Indonesia. Menurut Faisal, pemerintah dan Himbara saat ini sedang membahas regulasi untuk menghadapi para pelaku fintech luar negeri yang ingin terkoneksi dengan sistem pembayaran di Indonesia.
"Jangan sampai kita hanya jadi tempat transaksi saja, sedangkan dana dan uangnya nanti akan lari keluar, itu yang sedang digodok," terang Faisal.
Faisal menegaskan, pembuatan regulasi ini merupakan langkah strategi nasional. Tujuannya yaitu untuk melindungi pasar Indonesia agar bisa mendapatkan manfaat maksimal dari sebuah transaksi.