EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat menjelaskan saat ini kapasitas produksi pupuk NPK sebesar 3,1 juta ton per tahun. Diharapkan pada 2022 PT Pupuk Indonesia bisa memproduksi 5,5 juta ton.
Peningkatan ini melalui pembangunan pabrik pupuk oleh sejumlah anak perusahaan. Dengan pembangunan pabrik NPK di sejumlah wilayah, seperti Aceh, Kalimantan Timur, dan Palembang, akan menambah kapasitas hingga 2,4 juta ton per tahun, sehingga totalnya menjadi 5,5 juta ton per tahun.
"Tahun ini kami akan membangun pabrik NPK di Aceh, yakni oleh PT Pupuk Iskandar Muda dengan kapasitas 500 ribu ton. Target selesai antara satu sampai satu tahun setengah," kata Aas usai menyaksikan penandatanganan SPJB dengan kios pupuk di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (27/2).
Pabrik pupuk NPK di Aceh yang dibangun oleh salah satu anak perusahaan, yakni PT Pupuk Iskandar Muda, ini memiliki kapasitas 500.000 ton dengan biaya investasi Rp 1,2 triliun.
Sebelumnya, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) telah membangun pabrik NPK berkapasitas 2 x 200 ribu ton sejak akhir 2017 lalu.
Sementara itu, anak usaha lainnya, seperti PT Pupuk Kalimantan Timur juga berencana membangun pabrik NPK dengan kapasitas 2x500 ribu ton, serta PT Pupuk Kujang Cikampek dengan kapasitas 500 ribu ton.
Adapun untuk tahun ini, PT Pupuk Indonesia menargetkan produksi pupuk baik urea maupun NPK sebesar 12 juta ton, sementara untuk kebutuhan penyaluran pupuk subsidi sebesar 9,5 juta ton. Sisa produksi akan dipergunakan untuk penjualan komersial, non-penugasan.
Aas menyatakan bahwa perseroan mengutamakan produksi pupuk untuk kebutuhan dalam negeri. Sementara penjualan komersial dan ekspor akan dilakukan jika perhitungan untuk pupuk subsidi tercukupi.