EKBIS.CO, JAKARTA – Layanan sarana pembayaran elektronik LinkAja untuk beberapa bank yang tergabung di Himpunan Bank Negara (Himbara) sudah dapat dimanfaatkan sejak kemarin (3/3). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan kesiapan sistem dari LinkAja tersebut.
Kepala Biro Umum dan Humas Kementerian BUMN Wahyu Wibowo mengatakan untuk kesiapan aturan sistem LinkAja sudah terdapat aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kalau tidak siap tidak akan diluncurkan. Tapi apapun kalau ada kekurangan pasti akan disempurnakan,” kata Wahyu di Gedung Kementerian BUMN, Senin (4/3).
Termasuk mengenai kesiapan sistem dalam tahap awal yaitu dengan pengisian ulang saldo di aplikasi LinkAja. Meskipun begitu, Wahyu memastikan pengguna LinkAja sudah bisa menggunakan layanannya untuk belanja.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan pada dasarnya Himbara sudah menyiapkan semua tahapan. “Tahapannya ada electronic data capture (EDC) yang mesti diinjeksikan secara manual satu persatu. Itu proses yang masih berlangsung,” jelas Rohan.
Rohan menambahkan, Mesin EDC tersebut dapat digunakan dengan menggunakan QR code linkAja. Saat ini menurut Rosan, masih terdapat mesin EDC yang haris ditangani satu persatu secara langsung di setiap merchant untuk diubah.
Sebelumnya layanan TCASH milik Telkomsel sudah diubah lebih dahulu menjadi LinkAja sejak 22 Februari 2019. Saat ini aplikasi LinkAja sudah tersedia di Play Store untuk pengguna android dan Apps Store untuk IOS untuk pembayaran elektronik Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
Dengan begitu, Wahyu memastikan bagi masyarakat yang sebelumnya memanfaatkan layanan aplikasi pembayaran digital milik Himbara seperti E-Cash dari Bank Mandiri, TBank dari Bank BRI, dan Uniqu dari Bank BNI akan diubah dalam satu platform. “Secara bertahap akan dimigrasikan ke dalam layanan LinkAja,” tutur Wahyu.
Sementara itu, berbagai merchant dalam LinkAja secara bertahap juga kan ditingkatkan. Beberapa diantaranya seperti pembayaran bahan bakar di SPBU milik Pertamina, pembelian tiket Kereta Api dan Damri, paket IndiHome dari Telkom, pulsa dari Telkomsel, produk asuransi milik Jiwasraya, produk farmasi Kimia Farma, dan lainnya.