EKBIS.CO, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan ekonomi Cina bisa menjadi peluang bagi Indonesia. Pada tahun lalu, ekonomi Cina turun menjadi 6,3 persen dibandingkan dengan 6,6 persen pada tahun sebelumnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, peluang ini dapat dimanfaatkan Indonesia dengan menarik investasi dari Cina. Salah satunya di bidang pertambangan, dengan membangun smelter, mengingat selama ini Indonesia selalu mengekspor bahan mentah.
“Tarik mereka untuk bangun smelter dan lain-lain, sudah masuk di Morowali, khususnya wilayah timur, relokasi industri tarik PMA,” ujarnya saat acara ‘RSM Forum Morning Briefing’ di Hotel Dharmawangsa, Senin (4/3).
Menurut dia, peluang ini juga dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan ekonomi keuangan digital. Saat ini, para pelaku usaha di China mulai giat menyasar lokasi perusahaan di luar Cina.
“Saya baru dari Beijing, mereka mau masuk ke konstruksi dan ekonomi keuangan digital. Ini kesempatan, mari kita tangkap,” ucapnya.
Perry menambahkan pihaknya juga melihat kondisi serupa pada beberapa tahun sebelumnya, yakni pada 1980 yang dilakukan Jepang dan Korea Selatan sejak krisis Asia sekitar 1998. “Perang dagang seperti AS-Cina pernah terjadi dengan Jepang tahun 1980-an, maka terjadi restrukturisasi di Indonesia. Mereka relokasi industri ke South-East Asia, termasuk Indonesia. Sama 1997-1998 South Korea kena krisis, juga relokasi industri," paparnya.