EKBIS.CO, SOREANG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan reaktivasi jalur kereta api di wilayah Jawa Barat tengah dilaksanakan. Hal itu dilakukan karena minat masyarakat menggunakan kereta api meningkat. Terlebih yang menuju ke jalur objek wisata.
"Reaktivasi (jalur kereta), saya dorong terus. Kita harus banyak jalur kereta direaktivasi karena masyarakat meminati naik kereta. Aman, nyaman dan tepat waktu," ujarnya disela-sela acara HUT BUMN ke 21 di lapangan upakarti, Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (10/3).
Ia mengungkapkan, pada 2018 lalu jumlah penumpang yang menggunakan kereta api sebanyak 425 juta penumpang. Dirinya mengklaim jumlah penumpang mengalami kenaikan dibandingkan 2017 lalu.
"Dengan reaktivasi (jalur kereta) akan meningkat di Jabar (penumpang). Banyak objek wisata," katanya. Menurutnya, wacana reaktivasi jalur kereta api Bandung-Ciwidey masih dilakukan pemetaan.
Ia mengungkapkan, jalur yang ada saat ini berada di antara permukiman warga. Maka terlebih dahulu harus dilakukan komunikasi dengan masyarakat untuk membahas seperti uang kerohiman. Dia mengatakan jalur reaktivasi yang akan dilakukan di jalur Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjung Sari, Cibatu-Garut. Banjar-Pangandaran.
Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 2 Bandung, Joni Martinus mengatakan pemerintah akan mereaktivasi empat jalur di wilayah Jawa Barat. Yaitu Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanhung Sari, Cibatu-Garut dan Banjar-Pangandaran.
"Yang saat ini dikerjakan Cibatu-Garut, on progres tahap pembayaran biaya bongkar. Masyarakat yang terdampak bangunan diberi biaya bongkar. Banjar pangandaran persiapan mapping dan Bandung Ciwidey," katanya.
Menurutnya, untuk bangunan permanen diberikan biaya bongkar sebesar Rp 250 ribu permeter persegi. Sedangkan bangunan semi permanen sebesar Rp 250 rupiah permeter persegi.