Rabu 13 Mar 2019 23:52 WIB

M Lutfi: Indonesia Harus Jadi Negara Maju di 2038

M Lutfi menyebutkan dateline Indonesia menjadi negara maju adalah 2038

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdangan RI 2014 Muhammad Lutfi saat menjadi pemateri di acara Rabu Hijrah dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Menteri Perdangan RI 2014 Muhammad Lutfi saat menjadi pemateri di acara Rabu Hijrah dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).

EKBIS.CO,  PADANG -- Menteri Perdagangan RI 2014 Muhammad Lutfi mengatakan dateline Indonesia untuk bisa menjadi negara maju adalah tahun 2038. Saat itu menurut Lutfi Indonesia harus keluar dari negara kelas menengah paling tidak di tahun 2040. 

Caranya kata Lutfi Indonesi harus berani bersaing memperebutkan potensi Sumber Daya Alam. "Di era persaingan ekonomi global, akan terus terjadi perebutan sumber daya alam (SDA). Orang akan terus mencari potensi energi baru terbarukan," kata  Lutfi saat menjadi pemateri di acara Rabu Hijrah dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).

Baca Juga

Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal  (BKPM) itu mengatakan sekarang sumber daya alam mineral belum semua dihargai dengan layak. Tapi dalam beberapa tahun ke depan, semua potensi sumber daya alam akan dihargai dengan mahal. 

Di tambah lagi dalam beberapa dekade ke depan menurut Lutfi tren kendaraan akan beralih ke kendaraan listrik. Keberadaan kendaraan model baru itu kata dia akan membutuhkan berbagai sumber daya alam dalam pembutan dan pengoperasiannya. 

Selain SDA, Indonesia menurut mantan duta besar RI untuk Jepang itu juga harus menyiapkan Sumber Daya Manusia yang juga punya daya saing. Sehingga dalam memajukan perekonomian nasional, Indonesia juga menyedot tenaga kerja dari dalam negeri. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement