EKBIS.CO, MATARAM -- Ketua Kelompok Tani Holtikultura Sembalun (Horsela) Minardi berharap pemerintah menyediakan bibit bawang putih yang lebih murah, Dia mengaku tidak mengkhawatirkan rencana pemerintah mengimpor 100 ribu ton bawang putih.
Minardi yang merupakan petani bawang putih di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB, mengatakan, fokus para petani bawang putih di Sembalun saat ini ialah menyediakan bibit bawang putih.
"Sebetulnya untuk sementara tidak apa-apa, yang jelas kita punya segmen pasar berbeda dengan bawang bawang impor. Segmen kita pasar lokal di NTB, warga lebih memilih bawang lokal ketimbang impor," ujar Minardi saat dihubungi Republika.co.id dari Mataram, NTB, Rabu (20/3).
Kendati begitu, Minardi mengharapkan ada bantuan pemerintah terkait tingginya harga bibit bawang putih yang saat ini mencapai Rp 70 ribu per kilogram (kg). Dengan harga bibit tersebut membuat harga jual bawang putih di pasaran relatif cukup tinggi yakni Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kg.
"Seharusnya harga bibit jangan semahal ini nanti memberatkan semua orang, seharusnya harga bibit itu Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu per kg, itu idealnya," kata Minardi.
Minardi menambahkan, para petani bawang putih Sembalun membutuhkan bantuan pemerintah terkait pengadaan bibit murah. Terlebih, kondisi Sembalun belum benar-benar pulih pascagempa yang melanda wilayah di kaki Gunung Rinjani tersebut.
"Kita harapkan ada semacam bimbingan dan penyiapan bibit murah dari pemerintah untuk mewujudkan swasembada pada 2021," ungkap Minardi.