EKBIS.CO, JAKARTA -- Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menstabilkan harga daging ayam dengan melibatkan satuan tugas (satgas) pangan diapresiasi organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Menurut Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadahlia, pelibatan satgas pangan pada persoalan harga daging ayam bakal menekan ulah permainan spekulan.
"Isu gejolak harga pasti sering muncul jelang puasa dan Lebaran. Bagus kalau Kementerian Pertanian minta satgas pangan turun pantau spekulan harga daging ayam," ujar Bahlil, Jumat (22/3).
Bahlil mengakui, efektivitas pelibatan satgas pangan selama beberapa tahun terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo menujukkan hasil positif. "Kan mulai banyak tidak terjadi gejolak harga ya, misalnya mau puasa dan Lebaran. Relatif banyak stabilnya harga-harga," ucap Bahlil.
Menyoal usaha Kementan menstabilkan harga daging ayam, kata dia, juga perlu diimbangi dengan sanksi pencabutan izin usaha para pelaku spekulan yang telah terbukti. "Dilihat dari sikap Mentan Amran Sulaiman itu kan tampaknya sosok yang berani ya. Amran Sulaiman juga tindak tegas pelaku spekulan harga daging ayam," kata Bahlil.
Bahlil berpendapat, keinginan Kementan agar satgas pangan juga mengawasi spekulan merupakan bentuk kesigapan pemerintah agar stabiltas ekonomi masyarakat terjaga sebab stabilnya harga.
Sebelumnya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengajak, satgas pangan mengawasi perilaku para broker dan bakul dalam menentukan harga daging ayam. Diarmita meminta agar satgas pangan memantau jangan sampai ada harga daging ayam yang dijual ke pasaran di atas ketentuan batas harga dari Kementerian Perdagangan.