Senin 01 Apr 2019 10:20 WIB

IHSG Berpotensi Menguat di Awal Pekan April

IHSG terkoreksi 0,87 persen pada pekan lalu

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja mengepel lantai di samping monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pekerja mengepel lantai di samping monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Senin (1/4). Pada pukul 09.05, IHSG menguat 2,287 poin atau naik 0,04 persen ke level 6.471,042.

Meskipun IHSG seminggu lalu terkoreksi 0,87 persen, selama Maret terjadi penguatan 0,39 persen. Menurut Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang, penguatan IHSG akan terus berlanjut di April ini.

Baca Juga

"Diawal pekan dan diawal April, ada potensi IHSG menguat," kata Edwin kepada Republika, Senin (1/4).

Edwin mengatakan penguatan ini terjadi seiring kenaikan Dow Jones Industrial Avarage (DJIA) 0,72 persen, oil 1,52 persen dan nikel  0,93 persen. Selain itu, penguatan juga dipengaruhi oleh Bursa Asia yang menguat di Senin (1/4) pagi ini.

Dilain pihak saham berbasis Coal dan turunannya berpotensi terkena tekanan jual menyusul kembali turunnya harga coal Newcastle port 2,86 persen serta terus tergerusnya harga crude palm oil (CPO) 0,80 persen.

Dengan perkiraan penguatan IHSG tersebut, Edwin merekomendasi investor untuk memperhatikan beberapa saham yang berasal dari sektor konstruksi, infrastuktur, retail dan logam. Beberapa saham tersebut yaitu PT Timah (TINS), PT Jasa Marga (JSMR), PT M Cash Integrasi (MCAS), PT Vale Indonesia (INCO), PPRE, Integra Indocabinet (WOOD), PT Waskita Beton Precast (WSBP), PT Puradelta Lestari (DMAS), PT NFC Indonesia (NFCX), Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement