EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah meminta kepara para importir bawang putih untuk mengeluarkan stok bawang putih yang hingga saat ini masih tersimpan di gudang masing-masing. Sebab, pasokan bawang putih impor oleh Perum Bulog baru akan masuk ke Indonesia pada bulan Mei mendatang.
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyatakan, komoditas bawang putih memulai mengerek laju inflasi. “Sekarang sudah dilakukan mobilisasi agar stok bawang putih di gudang dikeluarkan. Sudah dilakukan oleh Kementerian Perdagangan,” kata Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian, Musdalifaf Machmud kepada Republika.co.id, Rabu (3/4).
Ia mengatakan, tahun 2018 pemerintah telah memberikan kuota impor bawang putih sebanyak 600 ribu ton. Namun, berdasarkan perkiraan konsumsi nasional bawang putih hanya sebesar 400 ribu ton.
Oleh sebab itu, pemerintah meyakini hingga saat ini masih terdapat sisa stok sekitar 200 ribu ton yang dapat dikeluarkan hingga Mei.
Pemerintah, kata Musdalifah, terus berupaya maksimal agar pada bulan April maupun Mei, komoditas bawang putih tidak memicu inflasi lebih tinggi lagi. Sebisa mungkin, bahan makanan yang kategori volatile foods tidak berkontribusi negatif pada laju inflasi menjelang Ramadhan.
Hingga saat ini, mengacu Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga bawang putih di DKI Jakarta dan sekitarnya melonjak hingga Rp 40 ribu-Rp 53 ribu per kg. Adapun rata-rata nasional sebesar Rp 35.600 per kg. Padahal, di satu sisi, pemerintah dari tahun ke tahun tidak mengurangi kuota impor bawang putih oleh importir swasta.
Belum diketahui pasti penyebab kenaikan tersebut. Namun, menurut Musdalifah, belum ada indikasi penimbunan stok bawang putih yang dilakukan secara sengaja oleh importir untuk mengerek harga naik.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), bawang putih menjadi salah satu komoditas yang memicu inflasi sepanjang Maret 2019. Tercatat, laju inflasi pada bulan lalu mencapai 0,11 persen.
Komoditas yang dominan memberikan inflasi dari kelompok bahan makanan yakni bawang putih 0,04 persen, bawang merah 0,06 persen, serta pepaya dan cabai masing-masing 0,01 persen.
“Ya kita targetkan bulan puasa harga sudah stabil. Makanya bulan april ini semuanya dipersiapkan dan Mei sudah harus masuk,” kata Musdalifah.