EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (4/4) ini bergerak menguat seiring data ekonomi AS yang melambat. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, Indeks Manajer Pembelian (PMI) komposit AS menunjukkan perlambatan pada Maret 2019 untuk sektor jasa dan manufaktur.
"Semakin banyak data AS yang mulai menunjukkan perlambatan sebagai indikasi fase puncak ekonomi AS telah dilalui," ujar Lana di Jakarta, Kamis (4/4).
The IHS Markit US Composite untuk Maret 2019 tercatat sebesar 54,6, sedikit di atas ekspektasi konsensus 54,3, melambat dibandingkan Februari 2019 yang sebesar 55,5.
Perlambatan terjadi baik pada sektor jasa dari 56 pada Februari menjadi 55,3 pada Maret dan sektor manufaktur dari 53 pada Februari menjadi 52,4 pada Maret. Indeks untuk sektor Manuafaktur tercatat terendah sejak Juni 2017.
Pada survei yang lain yang dilakukan oleh ISM, untuk sektor non-manufaktur tercatat turun tajam dari 59,7 pada Februari 2019 emnajdi 56,1 pada Maret 2019. Walaupun kedua sektor tersebut tercatat melambat, indeks pada kepercayaan bisnis (business confidence) tercatat naik.
Lana memperkirakan pada hari ini rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp 14.200 hingga Rp 14.220 per dolar AS. Pada pukul 9.48 WIB, kurs rupiah menguat 40 poin atau 0,28 persen menjadi Rp 14.183 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.223 per dolar AS.