EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertumbuhan industri manufaktur selama periode pemerintahan Jokowi-JK mengalami pertumbuhan yang Pesat. Dalam jangka waktu 2014-2017 UKM Tumbuh sebanyak 5.898 unit, naik menjadi 31 ribu dalam tiga tahun. Sektor usaha kecil mengalami kenaikan hampir 1 juta unit.
“Jokowi-JK menciptakan iklim bisnis yang kondusif melalui paket kebijakan ekonomi serta kemudahan dalam perizinan usaha. Sehingga banyak investasi masuk ke Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (12/4).
Ketersediaan bahan baku, pembangunan infrastruktur, kelancaran logistik, dan penurunan harga gas, memacu pertumbuhan industri. Hal ini mendorong banyak investasi di sektor industri.
Pertumbuhan industri memberikan multiplier effect bagi perekonomian, seperti perluasan lapangan kerja, peningkatan kualitas hasil produksi dan ekspor. Nilai ekspor produk industri semester-1 2018 berhasil menyumbang kontribusi sebesar 71,59 persen dari total ekspor nasional yang mencapai 88,02 miliar dolar AS.
Pemerintah telah menyiapkan program Link and Match melalui pendidikan vokasi agar siap bersaing dengan negara lain di Era Industri 4.0. Jokowi-JK dinilai membuktikan komitmennya dalam meningkatkan Perekonomian.
“Hal ini ditunjukkan dari nilai tambah industri, indeks daya saing global, peringkat Manufacturing Value Added (MVA) serta pangsa pasar industri nasional terhadap manufaktur global,” ujar Airlangga.