EKBIS.CO, BOGOR — Petani muda harus lahir dan giat menyosialisasikan dirinya. Mereka akan memotivasi generasi muda lainnya untuk bercocok tanam.
Kaderisasi pelaku usaha dan pelaku utama pertanian sudah seharusnya menyasar kepada generasi millenial usia produktif. Salah satu salurannya tersebut adalah program wirausaha muda pertanian (PWMP).
"Hampir 33 persen jumlah penduduk yang usianya 15-40 tahun dan tergolong millenial. Kalau jumlah petani sekitar 34 juta jiwa berarti ada 11 ribuan jiwa petani yang bisa di-create menjadi petani muda," tutur Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Momon Rusmono saat membuka acara 1st Millenial Indonesia Agropreneurs (MIA) di Bogor, Jumat (19/4).
Secara nasional, bonus demografi di Indonesia juga bisa dimanfaatkan menjadi potensi menumbuhkan pelaku usaha maupun pelaku utama bidang pertanian (agropreneur).
"Perkembangan IPTEK sangat cepat dan dihadapi dgn revolusi industri 4.0. Ada bonus demografi, jumlah pemuda 80 juta dan di Pondok Pesantren saja ada 4-6 juta.Ini bonus demografi yang luar biasa, mari sama-sama wujudkan generasi millenial agropeneur yang profesional," tuturnya.
Karena itu, perlunya gerakan penumbuhan generasi muda milenial di bidang pertanian yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi. Salah satunya adalah dengan Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).
PWMP adalah upaya penumbuhan dan peningkatan minat, keterampilan dan jiwa kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian khususnya mahasiswa/alumni Polbangtan, siswa SMK-PP, dan alumni perguruan tinggi pertanian melalui sinergi dengan 29 perguruan tinggi Mitra di bawah koordinasi Polbangtan.
Program kewirausahaan tersebut bertujuan untuk (1) Penyadaran, penumbuhan, pemandirian, dan pengembangan minat, keterampilan dan jiwa kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian, (2) Mengembangkan peluang bisnis bagi lulusan sehingga mampu menjadi job-creator di sektor pertanian (agribisnis), (3) Mendorong pertumbuhan dan perkembangan kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan pertanian sebagai center of agrisociopreneur development berbasiskan inovasi agribisnis.
Dirintis sejak tahun 2015, kini program PWMP yang menyasar mahasiswa dan alumni Polbangtan, Siswa SMK PP/SMK Pertanian, Alumni Perguruan Tinggi Pertanian dan generasi muda lainnya ini telah diberikan kepada 1.015 kelompok PWMP.
Kini kelompok dan produk PWMP tersebut sudah terkenal secara nasional. "Ke depan generasi millenial agropreneur harus profeesional mandiri berdaya saing dengan berbasis teknologi," harapnya.