EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mendukung langkah Blue Bird sebagai salah satu penyedia transportasi publik dengan armada berbasis listrik pertama di Indonesia. Untuk bisa mendukung keberlanjutan proyek transportasi publik dalam hal ini taksi listrik, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah terbuka untuk membahas tarif taksinya, khusus taksi listrik ini.
Sebab, Budi tak menampik Blue Bird perlu merogoh kocek yang cukup besar untuk investasi proyek taksi listrik ini. Budi menilai dengan armada yang juga cukup berkelas dan mobil baru, apabila memang ada penambahan tarif untuk masyarakat tak masalah.
"Tarif, misalnya, sejauh ada nilai tambah baik tujuan tertentu maupun keamanan pasti masyarakat mau. Apalagi ini kan kampanye memang untuk iklim yang lebih baik. Kami terbuka untuk membahas ini. Bisa lanjut ngobrol dengan Dirjen Perhubungan Darat ya," ujar Budi di Kantor Blue Bird, Senin (22/4).
Budi juga menjelaskan untuk bisa memberikan kemudahan armada Blue Bird mengakses fasilitas charging, Budi akan menginstruksikan operator Bandara dan Terminal terminal yang ada di Jakarta untuk bisa bekerja sama dengan PLN membangun SPLU.
"Kami dari kemenhub paham gak akan mudah bikin SPLU apalagi izin lahan. Kami ada bandara, ada terminal, kami akan endorse untuk membangun SPLU," ujar Budi.
PT. Bluebird sebagai salah satu perusahaan taksi di Indonesia meluncurkan mobil listrik. Direktur PT Blue Bird, Tbk, Adrianto Djokosoetono, menambahkan, selain dukungan dalam bidang pelestarian lingkungan, pengoperasian mobil bertenaga listrik ini juga memberikan nilai tambah dalam kaitan dengan program ketahanan dan bauran energi nasional, program pengurangan penggunaan dan subsidi BBM, serta program pengurangan emisi gas buang yang dilaksanakan pemerintah.
Lebih lanjut Adrianto merjelaskan, dengan rencana pengoperasian sebanyak 200 monil listrik hingga tahun 2020, Blue Bird akan menghilangkan 434,095 kg emisi co2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter dan penambahan 2000 unit periode tahun 2020 - 2025 akan menghiliangkan 21.704.760 kg emisi co2 atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter.