EKBIS.CO, JAKARTA -- Bandara Internasional Yogyakarta paka pekan ini rencananya akan dioperasikan. Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal Airnav Indonesia sudah menyiapkan person navigasi untuk di bandara baru tersebut.
"Kami menyiapkan personel layanan navigasi penerbangan sebanyak 11 orang personel Air Traffic Controller (ATC), tiga orang personel Traffic Reporting Office (ARO), dan tiga orang personel teknik navigasi penerbangan secara bergantian akan menunjang operasional di Menara Pemandu Lalu Lintas di Bandara Internasional Yogyakarta," kata Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto, Senin (23/4).
Dia memastikan personel yang akan memberikan layanan navigasi penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta telah berikan pelatihan secara komprehensif. Terutama mengenai segala hal yang menunjang operasional, termasuk melakukan prosedur pengaturan navigasi penerbangan dengan menggunakan teknologi berbasis satelit atau Performance Based Navigation (PBN).
"Penggunaan PBN akan membuat pengaturan lalu lintas penerbangan menjadi lebih presisi dan efisien. AirNav Indonesia siap mendukung operasional layanan navigasi penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta,” pungkas Novie.
Selain itu, Novie memastikan Airnav akan memberikan layanan aerodrome control (ADC) untuk pesawat udara yang take off dan landing di Bandara Internasional Yogyakarta melalui Menara Pemandu Lalu Lintas Penerbangan di bandara baru tersebut. Sedangkan untuk pesawat di ruang udara Yogyakarta dengan ketinggian empat ribu sampai dengan 24.500 kaki akan dilayani oleh unit approach control (APP) yang bertempat di Bandara Adi Sutjipto yang dilengkapi dengan Radar Surveillance dengan coverage hingga radius 183 nautical miles.
“Tower ATC baru dengan peralatan navigasi penerbangan termasuk desk control, radio, AFTN dan VSAT sudah diuji coba dan siap beroperasi," ungkap Novie.
Bahkan untuk fasilitas dan standard operation procedure atau manual of standard, Novie menegaskan mendapatkan sertifikasi civil aviation safety regulation (CASR) 171 dan 172 dari Kementerian Perhubungan. Untuk pelayanan informasi cuaca, BMKG juga dipastikan siap mendukung dengan Automatic Weather Station (AWS).