EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bertolak ke Beijing, Cina untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kedua Belt and Road Forum atau One Belt One Road (OBOR), Rabu (24/4). Menggunakan pesawat Pesawat Khusus Kepresidenan BBJ, JK didampingi istri, Mufidah Jusuf Kalla dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Beijing pada pukul 10.00 WIB.
Setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 6 jam 30 menit, JK beserta Mufidah Jusuf Kalla serta rombongan akan tiba di Bandar Udara Internasional Ibu Kota Bejing 17.30 waktu setempat. Setibanya di Bandar Udara Internasional Ibu Kota Bejing, Wapres beserta Mufidah Jusuf Kalla akan di sambut oleh Duta Besar LBBP RI untuk Cina Djauhari Oratmangun, Pejabat Tinggi Pemerintah RRT, dan Atase Pertahanan Republik Indonesia di RRT Brigjend Kuat Budiman. Selanjutnya JK beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla menuju kendaraan untuk beranjak ke Hotel Kempinski Beijing untuk istirahat.
Di Beijing selain menghadiri KTT Kedua Belt and Road Forum dengan rangkaian kegiatannya, JK akan melakukan kunjungan kepada Presiden Cina, Working Lunch bersama Wakil Presiden Cina, dan menghadiri sejumlah Business Dinner dan Forum Business serta Jamuan Santap malam dan pertunjukan seni yang digelar oleh Pemerintah Cina. Dalam kunjungan ke negeri Tirai Bambu dari 24 hingga 28 April ini, JK juga juga akan singgah ke Masjid Dongzhimen untuk melakukan sholat Jum'at.
Turut mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja kali ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi yang sudah lebih dahulu berada di Beijing. Sementara yang ikut dalam rombongan pesawat pagi ini diantaranya Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi dan M. Ikhsan serta M. Awal Chairuddin.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan akan mendahulukan kepentingan Indonesia terpenuhi dalam proyek satu sabuk satu jalan atau One Belt One Road (OBOR) yang diinisiasi oleh Cina. Menurut JK, agenda tersebut juga yang akan ia perjuangkan dalam lawatannya ke Cina untuk membicarakan kerjasama proyek OBOR itu pada 24-27 April esok.
"Ya tentu kerja sama dalam rangka One Belt One Road itu sejauh mana kepentingan Indonesia dapat terpenuhi," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Cakung, Jakarta, Selasa (23/4).
Menurut JK, Pemerintah Indonesia tidak akan mengikuti semua hasil proyek tersebut, yang merugikan kepentingan nasional.
"Tidak semua berarti kita ikuti. Tapi kita mendahulukan kepentingan kita, kepentingan Indonesia," ujar JK.
JK mengatakan, pembahasan proyek yang membuka konektiftas dagang antara negara di Eropa dan Asia melalui jalur sutra maritim tersebut akan lebih banyak menyangkut aspek pembangunan.