EKBIS.CO, JAKARTA — PT Astra International Tbk menyiapkan dana belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 30 triliun. Anggaran ini lebih tinggi ketimbang belanja modal pada 2018 sebesar Rp 29 triliun.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan dana belanja modal akan digunakan untuk suntikan dana ke anak usaha Astra International. “Kalau tahun ini tidak ada yang sesuatu baru kemungkinan ke arah Rp 30 triliun. Jika ada bidang yang menggiurkan akan kita tambah belanja modal dan investasi,” ujarnya saat acara ‘Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra International di Menara Astra, Kamis (25/4).
Prijono merinci dana belanja akan disuntikan ke anak usaha, seperi PT United Tractor Tbk sebesar Rp 15 triliun, PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar Rp 1,7 triliun, ekspansi jalan tol, pembangunan outlet baru sebesar Rp 2,5 triliun dan sisanya akan digunakan pada bidang Teknologi Informasi (TI) yang diperlukan anak usaha Grup Astra.
“Dana belanja modal dari kas internal karena cashflow kami kuat. Tapi bukan berarti saya tidak mau utang, kalau nanti ada sesuatu yang bagus kenapa tidak,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan saat ini perusahaan tengah menyiapkan beberapa ekspansi bisnis pada sektor infrastruktur, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), asuransi hingga jalan tol. “Sudah ada di pipeline, belum kami bisa kemukakan. Astra tidak jauh-jauh akan investasi di PLTU, asuransi jiwa dan jalan tol,” ungkapnya.
Di sisi lain, Astra juga kemungkinan menyuntikkan modal untuk Gojek. Mengingat Astra telah dua kali menanamkan modal ke Gojek dengan total sebesar 250 juta dolar AS.
“Kami akan lihat untuk menanamkan modal lagi. Dalam dua fundraising terakhir kami ikut 150 juta dolar AS dan 100 juta dolar AS. Kalau tidak senang (dengan pertumbuhan Gojek) kami tidak mungkin masuk lagi kemarin 100 juta dolar AS,” ucapnya.