Senin 29 Apr 2019 14:53 WIB

Kemendag Jamin Distribusi Bawang Putih Impor Tepat Sasaran

Kuota impor bawang putih yang diberikan Kemendag kepada delapan importir 115.765 ton.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Bawang putih impor yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Ahad (14/4).
Foto: Republika/Imas Damayanti
Bawang putih impor yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Ahad (14/4).

EKBIS.CO, JAKARTA – Bawang putih impor asal China akan tiba di Indonesia pada pekan ini. Realisasi impor tersebut merupakan tahap awal importasi bawang putih yang ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) kepada delapan importir. Bila barang sudah tiba, Kemendag menjamin distribusi bawang putih tepat sasaran.

Direktur Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Tjahya Widyanti mengatakan, sesuai dengan komitmen kedelapan importir, diperkirakan bawang putih impor mulai masuk ke wilayah Indonesia di awal Mei 2019. Nantinya, bawang putih impor tersebut harus melalui proses bea cukai dan karantina sebelum didistribusikan ke pasar.

Baca Juga

“Insyaallah dalam minggu ini bawang putih (impor) masuk,” kata Tjahya saat dihubungi Republika, Senin (29/4).

Tjahya menjelaskan, apabila bawang putih impor tersebut sudah masuk, Kemendag berjanji akan memastikan distribusi yang merata. Selain itu, kata dia, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pengendapan barang maupun kecurangan lainnya, Kemendag akan segera mengirim satuan tugas (satgas) pangan untuk mengecek gudang-gudang milik importir.

Terkait data dan juga jaminan distribusi yang baik, sejauh ini Kemendag telah berupaya melakukan hal tersebut. Salah satu komitmen yang akan diwujudkan, kata Tjahya, adalah dengan mendata bawang putih impor yang akan segera masuk pada awal Mei nanti serta terus mengikuti pergerakan distribusi yang terjadi di lapangan.

Seperti diketahui, harga bawang putih terus melonjak dalam kurun sebulan terakhir. Meski keputusan impor telah diputuskan sejak (18/3) lalu, pemerintah baru mengeluarkan persetujuan impor (PI) kepada delapan importir pada beberapa waktu lalu.

Berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang putih pada 29 April 2019 secara nasional berada di kisaran Rp 48.100 per kilogram (kg). Pada catatan tersebut, harga bawang putih terendah tercatat berada di kisaran Rp 30 ribu-Rp 31.250. Sedangkan harga tertinggi tercatat menyentuh level rerata Rp 60 ribu-Rp 62.500 per kg.

Tjahya menegaskan, sambil menunggu bawang putih impor terdistribusi ke pasar, sejauh ini penurunan harga bawang putih sudah mulai terasa di beberapa daerah berkat operasi pasar (OP). Meski, dia mengakui, penurunan tersebut belum terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

“Kita Selalu upayakan terus penurunan harganya, ya mudah-mudahan kalau barang sudah bisa dipasarkan, harga bisa turun jelang Ramadhan ini,” kata dia.

Importir Bawang Putih Mandiri Haryanto membenarkan bahwa bawang putih impor akan masuk ke wilayah Indonesia pada awal bulan Mei nanti, tepatnya di tanggal 1-3 Mei. Namun dia mengingatkan, masuknya barang tersebut bukan berarti langsung dapat didistribusikan ke pasar.

“Tanggal-tanggal itu adalah proses kedatangan, jadi kapal tibanya di tanggal-tanggal itu,” kata dia.

Menurut dia, apabila stok di lapangan sudah kosong sama sekali, paling cepat proses bea cukai dan karantina bawang putih impor dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua hari dari kondisi normal membutuhkan waktu berproses berkisar satu pekan. Haryanto berharap, dalam pekan depan bawang putih impor tersebut dapat segera membanjiri pasar.

Adapun kuota impor yang diberikan Kemendag kepada delapan importir berkisar 115.765 ton. Jumlah tersebut, kata Haryanto, akan didatangkan secara bertahap dan dikalkulasi dapat menutup kebutuhan konsumsi masyarakat dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan ke depan.

“Biasanya, seminggu sekali masuk 500-600 kontainer di pelabuhan. Bertahap, tidak bisa langsung masuk semua,” kata dia.

Berdasarkan pengalamannya, apabila kebutuhan pasar sudah sangat tinggi terhadap bawang putih, pihaknya segera menyalurkan barang yang telah datang. Dia menambahkan, adanya kekosongan stok di sejumlah wilayah kemungkinan terjadi karena stok sisa importasi tahun lalu yang dimiliki para importir sudah sangat menipis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement