EKBIS.CO, KULONPROGO -- Yogyakarta International Airport (YIA) sebelumnya terjadwal beroperasi untuk penerbangan komersial pada 29 April 2019. Namun, bandara baru Yogyakarta tersebut batal beroperasi, Senin (29/4).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, YIA akan diresmikan jelang Lebaran 2019 yang sebelumnya batal diresmikan. "Nanti, dua pekan jelang Lebaran," ujar Budi, Ahad lalu.
Pembatalan pengoperasian bandara, lanjut Budi, bukan karena sertifikasi atau permasalahan nama menggunakan bahasa inggris. Namun, pihaknya tidak menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu, PTS General Manager YIA Agus Pandu Purnama mengatakan, hingga saat ini belum ada kepastian penerbangan komersial perdana yang akan digelar pihak bandara. Meski demikian, pihaknya menegaskan, YIA siap beroperasi untuk pener bangan domestik dan internasional.
"Kami menyatakan kesiapan Bandara Internasional Yogyakarta untuk dioperasikan untuk penerbangan internasional dan domestik," kata Pandu, Senin (29/4).
Secara teknis dan administratif, YIA sudah siap beroperasi. YIA juga sudah resmi mengantongi Sertifikat Bandar Udara (SBU) dari Dirjen Perhubungan Udara (DJPU) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Berbagai layanan pendukung juga telah siap, seperti layanan navigasi penerbangan, meteorologi, pengisian bahan bakar, kesehatan pelabuhan, fasilitas karantina ikan, hewan, dan tumbuhan. "Terminal seluas 12.900 meter persegi sudah dapat digunakan, dari total 210.000 meter persegi pada full ope ration akhir 2019 nanti," ujar Pandu.
Kesiapan operasional bandara juga dipastikan PT Angkasa Pura I. Saat ini, Angkasa Pura I memastikan apron YIA saat dioperasikan secara minimum sudah dapat menampung enam pesawat berukuran besar secara bersamaan.
"Di apron (tempat parkir pesawat) kita yang sudah siap sekarang bisa menampung enam pesawat secara bersamaan," kata Project Manager Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta PT Angkasa Pura I Taochid Purnama Hadi, Senin.
Menurut Taochid, sejumlah pesawat berukuran jumbo yang bisa mendarat dan parkir di bandara internasional tersebut, mulai dari tipe Air Bus 380 hingga Boeing 777. Meski untuk sementara baru akan membuka penerbangan domestik, bandara sudah siap beroperasional untuk pesawat besar rute penerbangan internasional bila mengacu pada proses pembangunan.
"Melihat kesiapan runway (landas pacu), untuk pesawat dengan rute internasional pun sebetulnya sudah siap," jelas Taochid. Sementara itu, terkait proses pembangunan, secara keseluruhan saat ini sudah mencapai 43 persen. Namun, dengan kondisi tersebut bandara sudah layak beroperasi secara minimum.
Bagian utama bandara yang paling siap hingga saat ini adalah air side atau sisi udara. Bagian tersebut mencakup landasan pacu, apron, tower, navigasi, hingga Air Traffic Control (ATC). Khusus untuk apron, saat bandara beroperasi penuh nantinya bisa menampung hingga 23 pesawat secara bersamaan.
"Setelah operasi secara minimum, tahap berikutnya adalah menyelesaikan terminal serta berbagai akse sibilitas bandara hingga bisa beroperasi secara penuh," lanjut Taochid. (wahyu suryana/antara ed:nora azizah)