EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan memberlakukan pembatasan dan pengaturan satu tiket satu tempat tidur di seluruh kapal, pada angkutan lebaran 1440 H ini. Pada angkutan Lebaran tahun ini, tidak ada toleransi penambahan penumpang tanpa seat.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro, menjelaskan hal tersebut untuk menjamin keamanan, kelancaran, kenyamanan, serta keselamatan konsumen. Sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) angkutan Lebaran 1440 H, PT Pelni tidak akan memberikan toleransi kelebihan penumpang seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Secara bertahap kami lakukan perbaikan pelayanan dari sebelumnya tidak ada pembatasan dan pembatasan dengan pemberian toleransi, untuk tahun ini tertib sesuai jumlah tempat tidur di kapal,” ungkap Yahya pada Rakor Angkutan Lebaran di Jakarta, Kamis (2/5).
PT Pelni terus melakukan perbaikan pelayanan dari masalah tiketing yang rumit, akan dibikin sederhana, mudah, cara pesan, cara bayar dan cara print dilakukan penumpang secara mandiri. Awal April kemarin, PT Pelni menguji coba cetak tiket mandiri dengan mesin. Uji coba dilaksanakan di Terminal Penumpang Tanjung Priok, Jakarta.
“Penumpang cukup pesan tiket via handphone. Bayar pakai ATM atau internet banking, dapat kode booking dan dapat print tiket saat akan berangkat di pelabuhan," ujar Yahya.
Pemasangan mesin cetak tiket mandiri nantinya secara bertahap akan diperluas di Surabaya, Makassar, Balikpapan, Baubau dan kota-kota lainnya dengan mengutamakan di daerah padat penumpang. “Cabang Makasar akan menjadi prioritas pemasangan mesin cetak mandiri berikutnya, karena penumpangnya banyak dan pelabuhanya juga sudah steril dan modern,” ungkap Yahya.
Pada lebaran 2019 ini, PT Pelni menyiapkan 26 kapal trayek nusantara, dengan 83 pelabuhan singgah. Trayek ini melayani 1.239 ruas, dengan total kapasitas angkut 33.608 seat per hari.
Selain itu PT Pelni juga melayani 46 kapal perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 seat per hari.
Konektivitas angkutan laut dilakukan PT Pelni untuk meningkatkan efisiensi dan mempermudah layanan konsumen. Sehingga penumpang dari pulau-pulau kecil yang akan menggunakan kapal trayek nusantara atau sebaliknya, tidak perlu menginap ketika menunggu di pelabuhan.
“Dengan konektivitas konsumen PT Pelni bisa berhemat. Sebelumnya untuk melanjutkan dengan kapal besar harus menginap, dengan konektivitas mereka bisa langsung naik ke kapal. Bila harus menunggu pun tidak lama,” kata dia.
Dalam mudik lebaran yang berlangsung selama 32 hari sejak 21 Mei hingga 21 Juni 2019 ini, PT Pelni menargetkan pengguna kapal mencapai 625.599 pelanggan. Naik 3,5 persen dibanding tahun 2018 sebesar 604.202 pelanggan.
Dalam tiga tahun ini, realisasi pemudik terus naik. Pada 2017 sebanyak 580.604, pada 2018 sebanyak 604.202, naik 4,1 persen dan pada 2019 diprediksi naik 3,5 persen menjadi 625.599 pelanggan.