Kamis 02 May 2019 20:00 WIB

Pertamina Siapkan 8 Juta Tabung untuk Pasokan Ramadhan

Rata-rata pada pekan pertama Ramadhan terjadi kenaikan kebutuhan gas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Pekerja menata tabung kosong elpiji 3 Kilogram di salah satu agen elpiji di Kecamatan Wuawua, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (21/5).
Foto: Antara/Jojon
Pekerja menata tabung kosong elpiji 3 Kilogram di salah satu agen elpiji di Kecamatan Wuawua, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (21/5).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Pertamina (Persero)  menyiapkan tambahan alokasi elpiji tiga kilogram (kg) sebesar 14 persen dari kondisi normal yang sekitar 21 ribu MT (ekuivalen dengan 7 juta tabung LPG 3 Kg) menjadi 24 ribu MT (ekuivalen dengan 8 juta tabung elpiji 3 kg) per hari pada pekan pertama Ramadhan 1440 Hijriah. Pasokan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memulai bulan suci umat Islam.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, penambahan 3.000 MT elpiji (ekuivalen 1 juta tabung elpiji 3 kg) ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan di masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini mengingat frekuensi penggunaan akan cenderung meningkat. 

"Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, pada minggu pertama Ramadhan ini Pertamina menyediakan pasokan elpiji lebih besar dari hari-hari biasa,"katanya.

Peningkatan pasokan tersebut, tambah Fajriyah, terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, seluruh Marketing Operation Region (MOR) Pertamina telah menyiapkan pasokan LPG sesuai dengan perkiraan kenaikan konsumsi di masing-masing provinsi.

Penambahan alokasi ini bervariasi untuk seluruh wilayah di Indonesia. Pada MOR I (Sumatera Bagian Barat dan Utara), MOR II (Sumatera Bagian Selatan), MOR III (Jakarta, Banten dan Jawa Barat), MOR IV (Jateng & DIY) dan MOR VII (Sulawesi). Rata-rata alokasi LPG naik antara 6 enam persen sampai 11 persen. Sementara pada MOR V (Jatim, Bali, NTB dan NTT) dan MOR VI (Balikpapan) kenaikan bekisar antara 27 persen sampai 29 persen.

"Dengan adanya tambahan alokasi ini, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai pasokan elpiji 3 kg. Satgas Pertamina juga akan terus memonitor konsumsi LPG, sehingga bila terjadi lonjakan Pertamina dapat mengantisipasi lebih cepat,"ujarnya.

Lebih lanjut Fajriyah menuturkan, elpiji 3 kg merupakan produk yang disubsidi oleh negara dan diperuntukkan bagi kalangan warga tidak mampu. Karena itu, masyarakat yang sudah dalam kategori mampu diharapkan dapat menggunakan elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas yang juga tersedia di agen, pangkalan dan modern minimarket.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement