Jumat 03 May 2019 17:43 WIB

Jonan Minta Freeport Tingkatkan Dana Pemberdayaan Masyarakat

Peningkatan PPM agar dapat memberi manfaat maksimal bagi masyarakat Papua.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang di PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua.
Foto: Musiron/Republika
Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang di PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Freeport Indonesia (PTFI). Jonan berharap program PPM dapat ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Papua khususnya masyarakat di sekitar wilayah operasi PTFI.

Program PPM terdiri dari Asrama dan Sekolah Taruna Papua, Asrama Solus Populi, Pusat Pelatihan Terpadu "Alkinemok Kamoree" (PPTAK), SD, SMP dan Asrama Putri di Distrik Mimika Barat, Private Wing dan Klinik BPJS Rumah Sakit Mitra Masyarakat. Tak ketinggalan Pembangkit Listrik Tenaga Air (Microhydro).

Baca Juga

"Masyarakat sekitar wilayah kerja PT Freeport Indonesia saat ini mendapat limpahan dana pengembangan masyarakat dari PTFI sebesar satu persen dari nilai penjualan PTFI. Saya berharap agar dana pengembangan masyarakat dapat ditingkat menjadi dua persen agar manfaatnya dapat dirasakan lebih besar lagi bagi seluruh masyarakat Papua bahkan seluruh tanah Papua jika bisa," ujar Jonan.

Jonan menambahkan, program pengembangan masyarakat saat ini sudah bukan lagi dalam bentuk sumbangan atau Corporate Social Responsibility. Tapi ini merupakan bagian yang utuh daripada kegiatan operasi.

"Ini merupakan harapan Bapak Presiden," ujarnya.

Kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat memerlukan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah dan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik antara Pemerintah Daerah, masyarakat dan perusahaan dalam mengawal terlaksananya program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sehingga memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar tambang, tidak terkecuali PTFI.

Khusus untuk Program PPM bidang kesehatan, Jonan meminta untuk diperbanyak dibuat klinik-klinik di wilayah-wilayah yang layanan kesehatannya masih kurang. "Tolong dibuat klinik-klinik di wilayah-wilayah yang kurang mendapat layanan kesehatan, ini penting kalau Bapak mau bikin, itu bikin klinik, sarana air bersih dan sebagainya, kami bantu dari Badan Geologi Kementerian ESDM. Nanti kita bantu bikin sarana air bersih yang bisa langsung diminum," terang Jonan.

Selanjutnya untuk sektor kelistrikan, Jonan juga memerintahkan agar program-program yang ada dapat dituntaskan seluruhnya. Pengembangan listrik di banyak daerah terpencil dengan memanfaatkan potensi sumber energi setempat, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kalau bisa diperbanyak.

"Sebanyak 7.600 sambungan listrik rumah tangga dengan nilai Rp 5,6 miliar akan diselesaikan tahun ini untuk Papua dan Papua Barat," ujar Jonan.

Direktur Utama PTFI, Toni Wenas, menyatakan tidak ada satu perusahaan pun yang dapat bertahan jika masyarakat disekitar perusahaan beroperasi tidak tumbuh bersama perusahaan itu. Keberadaan 50 tahun PTFI di bumi Papua telah memberikan manfaat untuk kedua belah pihak, perusahaan dan masyarakat.

"Peresmian program PPM oleh Menteri ESDM hari ini diharapkan dapat betul-betul memberi manfaat bagi masyarakat. Apa yang dicita-citakan, apa yang kami harapkan dan semua pihak harapkan bahwa keberadaan PT Freeport Indonesia di Bumi Papua ini lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat-masyarakat pemula yang masih muda-muda yang perlu pendidikan dan hal lainnya sehingga bisa jadi penerus kita semua," ujar Toni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement