EKBIS.CO, JAKARTA – Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi menjamin, harga bawang putih akan turun dalam dua hingga tiga hari ke depan di kisaran Rp 25 ribu-Rp 30 ribu per kilogram (kg). Hal itu seiring dengan terlaksananya operasi pasar (OP) bawang putih secara serentak.
Diketahui, usai Kementan menggelar OP bawang putih pada akhir pekan lalu, harga bawang putih secara nasional masih di level tinggi berkisar Rp 55.200-Rp 82.500 berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional. Menurut dia, masih tingginya harga tersebut terbilang normal sebab pasar tidak bisa merespons dengan cepat.
“Kan nggak mungkin di hari Minggu kita lakukan OP, di hari itu juga langsung turun. Tunggu waktu lah,” kata Agung saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Selasa (7/5).
Di sisi lain, dia menilai, tingginya harga bawang putih salah satunya juga disebabkan adanya lonjakan permintaan konsumen di bulan Ramadhan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan internal lembaganya, Agung menilai ada karakteristik belanja konsumsi masyarakat yang tinggi dan cenderung ingin menyimpan stok di rumahnya pada momen-momen tertentu.
Karakteristik belanja stok tersebut, kata dia, terjadi di hari sepekan sebelum Ramadhan dan di hari mendekati Lebaran, selain juga terjadi pada hari-hari besar lainnya seperti Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, guna menjamin stabilitas harga, pihaknya bersinergi dengan lembaga dan kementerian lain untuk mengawasi pergerakan harga di pasaran serta mengawasi distribusi.
“Untuk itu kita lakukan dua hal, pertama kami genjot produksi dan kedua kami awasi distribusinya,” kata dia.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berbelanja dalam kapasitas seragam dan serentak pada satu waktu. Hal itu karena, ketersediaan bawang putih saat ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Ramadhan yang hanya berkisar 50 ribu ton. Sedangkan, kata dia, bawang putih impor yang masuk saat ini sudah berjumlah 115 ribu ton.
Agung menjabarkan, OP bawang putih akan dilakukan secara masif di sejumlah daerah. Per hari ini, (7/5), OP bawang putih sedang digelar di Yogyakarta. Selanjutnya, OP akan berlangsung di Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sedangkan wilayah lainnya, kata dia, sudah banyak yang mengajukan surat permohonan untuk memperoleh realisasi OP.
“OP yang masif ini kami jamin dapat turunkan harga,” kata dia.
Mengacu catatan PIHPS Nasional pada 7 Mei 2019, harga rata-rata bawang putih sedang berkisar Rp 56.250-Rp 87.500 per kg. Tercatat, harga terendah bawang putih berada di wilayah Kalimantan Barat berkisar Rp 30.200 per kg. Sedangkan harga tertinggi tersebar di wilayah Kalimantan Timur dan Bengkulu sebesar Rp 101.650-Rp 103.350 per kg.
Masih mengacu pada catatan tersebut, harga bawang putih di sejumlah pasar DKI Jakarta juga trennya masih tinggi. Di Pasar Jatinegara, harga berada di level Rp 90 ribu per kg atau naik dari harga hari sebelumnya di harga Rp 85 ribu per kg.
Di Pasar Kramat Jati, harga bawang putih hari ini cenderung stagnan tidak mengalami kenaikan maupun penurunan jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, yakni di level Rp 85 ribu. Sedangkan di Pasar Minggu, harga berada di level Rp 87.500 per kg atau naik dari harga di hari sebelumnya sebesar Rp 80 ribu per kg.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Manshuri menilai, saat ini kondisi pasar belum secara merata diguyur suplai. Akibatnya, pedagang masih mengeluhkan tingginya harga bawang putih di pasaran. Menurut dia, harga bawang putih di beberapa daerah telah menyentuh level di atas Rp 100 ribu per kg.
“Memang harus segera ini OP diserentakkan, supaya suplainya merata,” kata dia.