EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan analisisnya di balik kontraksinya kinerja ekspor nasional pada kuartal I 2019 ini. Sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor masih mengalami kontraksi hingga 2,08 persen.
Bambang menilai, selain kondisi ekonomi global yang belum pulih, dari sisi internal Indonesia masih belum mampu mengoptimalkan sektor unggulan untuk genjot ekspor. "Kita masih kesulitan untuk menemukan sektor unggulannya, sehingga masih bergantung kepada ekspor yang tradisional," kata Bambang, Senin (6/5) malam.
Namun selain dua kelemahan tersebut, Bambang juga memandang bahwa pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh memang menunjukkan tren perlambatan di setiap kuartal pertama. Ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi, termasuk di dalamnya penggerak ekspor dan investasi bisa tumbuh lebih tinggi di sisa kuartal 2019.
Bambang menambahkan, resep perbaikan pertumbuhan ekonomi 2019 ada pada peningkatan investasi. Investasi yang melemah di kuartal I 2019 memang dirasa wajar karena efek pemilihan umum.
Menurutnya, investor memilih menunggu untuk memastikan berjalannya pemilu April lalu. "Tapi mudah-mudahan, triwulan kedua ini kan masanya sudah lewat ya, jadi mudah-mudahan triwulan dua investasi membaik dan itu akan membantu pertumbuhan," kata Bambang,
Sedangkan perbaikan kinerja ekspor, ujar Bambang, mau tak mau akan terpengaruh kondisi global terutama berkaitan dengan harga jual komoditas seperti batu bara, karet, dan CPO.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I 2019 sebesar 5,07 persen sesuai dengan prediksi terkini atau nowcasting oleh Kemenkeu. Kementerian Keuangan memprediksi angka pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 ini menyentuh 5,05 persen.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 turun 0,52 pesen dibanding kuartal sebelumnya. Namun, capaian saat ini masih lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 5,06 persen.