EKBIS.CO, JAKARTA -- Pergerakan harga telur ayam mulai menunjukkan tren meningkat dalam beberapa hari terakhir. Di satu sisi, kondisi suplai telur dari para peternak dinilai mencukupi dengan harga yang stabil sesuai acuan. Melihat hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan akan melakukan operasi pasar telur ayam ras hingga lebaran.
“Kita siap operasi pasar sampai lebaran. Di Jakarta, kita siap lakukan di 43 pasar. Dimana ada kenaikan, kita lari ke situ,” kata Manajer Toko Tani Indonesia, Inti Pertiwi Naswari kepada wartawan di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, Rabu (8/5).
Hari ini, Kementen memulai operasi pasar telur ayam ras di tujuh pasar tradisional Jakarta dan Toko Tani Indonesia Center di Pasar Minggu, Jakarta. Telur ayam ras dijual seharga Rp 23 ribu per kg.
Pedagang menyiapkan telur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta.
Adapun lokasi pasar tradisional yang mendapatkan operasi pasar yakni di Pasar Tebet Barat Jakarta Selatan, Pasar Glodok Jakarta Barat, Pasar Gondangdia Jakara Pusat, Pasar Pulogadung Jakarta Timur, Pasar Petojo Hilir Jakarta Pusat, Pasar Palmerah Jakarta Pusat, serta Pasar Pluit Jakarta Utara.
Menurut Inti, rata-rata harga telur ayam di ketujuh pasar tersebut sudah mencapai Rp 26 ribu atau di atas harga acuan pemerintah sebesar Rp 23 ribu. Ia mengatakan, jika dibiarkan, harga telur ayam ras akan terus meningkat sehingga memberatkan konsumen.
“Kenaikannya sudah Rp 3.000 ribu per kilogram. Itu di pasar, kalau di eceran lain sudah ada yang Rp 28 ribu. Kalau dibiarkan, akan naik terus. Kita sudah punya harga acuan, masak kita biarkan dia melambung,” katanya.
Operasi Pasar telur ayam ras sebanyak 8 ton yang disebar di tujuh pasar tradisional dan Toko Tani Indonesia Center, Jakarta, Rabu (8/5)
Ia mengatakan, mekanisme pemilihan lokasi operasi pasar mengacu pada pergerakan harga di masing-masing pasar. Jika harga sudah stabil, operasi akan disetop. Namun, jika belum menunjukkan penurunan, operasi terus dilakukan sembari mengawasi kondisi harga di tingkat peternak.
Meski operasi telur ayam ras akan digelar hingga Lebaran nanti, Inti menilai, pemerintah tidak akan mengalami kekurangan pasokan. Sebab, saat ini rata-rata pasokan telur dari para peternak dalam negeri sudah mencapai 7.800 ton per hari. Atau di atas rata-rata konsumsi harian sekitar 7.000 ton per hari. “Kita harus perhatikan juga harga di peternak jangan sampai dia turun terlalu jauh,” ujarnya.