EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian akan terus melakukan operasi pasar bahan pangan di beberapa pasar di Jakarta. Operasi pasar ini akan terus dilakukan untuk menyelaraskan harga komoditas pangan.
"Operasi pasar akan terus dilakukan sampai harga-harga yang di atas harga acuan kembali normal," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi usai kegiatan operasi harga telur ayam di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (8/5).
Di Jakarta, lanjutnya, dari 40 pasar, terdapat tujuh pasar yang memiliki harga telur ayam di atas harga acuan Rp 23 ribu per kilogram. Salah satunya di Pasar Palmerah, harga telur mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 26 ribu per kilogram.
"Sesuai arahan, kami harus bandingkan dan menstabilkan ke harga normal karena kalau dibiarkan, tidak kami intervensi, harga akan terus naik," kata Agung menambahkan.
Agung menilai kenaikan harga sejumlah bahan pokok di beberapa pasar disebabkan oleh besarnya permintaan konsumen pada awal bulan Ramadhan yang tidak sebanding dengan tenaga dan stok sementara dari produsen. "Biasanya seminggu awal menjelang Ramadhan, menjelang Idul Fitri, dan seminggu setelah Idul Fitri, permintaan dari masyarakat tinggi, sedangkan produsen dan pedagang mungkin banyak yang pulang kampung pada momen tersebut," kata dia.
Agung berharap, dengan kegiatan ini, harga bahan pokok khususnya telur ayam dapat kembali normal dan stabil dalam dua hingga tiga hari mendatang.
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga melakukan operasi harga telur ayam di Pasar Tebet, Jakarta Selatan. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mendatangkan tujuh ton telur ayam ras dalam operasi pasar yang digelar di tujuh titik, di antaranya yaitu Pasar Petojo Ilir, Pasar Glodok, Pasar Pluit, Pasar Palmerah, dan Pasar Pulo Gadung.