EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Reasuransi Syariah Indonesia atau yang dikenal dengan Reindo Syariah menargetkan pertumbuhan kontribusi hingga 20 persen sampai akhir 2019. Direktur Utama Reindo Syariah, Ahmad Sya'roni optimistis kontribusi akan tetap tumbuh di tengah kondisi perlambatan ekonomi.
"Kuartal pertama tahun ini Reindo Syariah masih bertumbuh walaupun masih single digit," kata pria yang akrab disapa Roni ini saat ditemui dalam acara Buka Puasa Bersama sekaligus Peluncuran Gedung Reindo Syariah di Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/5).
Roni berharap kondisi perekonomian akan kembali pulih setelah selesainya penyelenggaraan Pemilu 2019. Menurutnya, industri asuransi akan ikut tumbuh seiring kondisi ekonomi yang tumbuh stabil. Prinsipnya, dia menegaskan, sektor asuransi syariah akan bergerak apabila perbankan syariah juga bergerak.
Roni melihat, masih ada sejumlah ceruk yang bisa dimasuki oleh pelaku industri reasuransi syariah, salah satunya underlying asset dari sukuk. Selain itu, ada pula asuransi umrah yang potensinya sangat besar untuk digarap. Di sisi lain, produk yang juga mulai dikembangkan oleh reasuransi syariah yaitu asuransi kesehatan.
Per 31 Desember 2018, Roni mengungkapkan, Reindo Syariah sudah membukukan aset sebesar Rp851,65 miliar. Sementara itu, dana tabarru yang terkumpul mencapai Rp80,62 miliar. Reindo Syariah juga telah memperoleh rating A+ selama dua tahub berturut-turut dari Pefindo.