Senin 13 May 2019 14:45 WIB

Kementerian ESDM Prediksi Konsumsi Bensin dan Elpiji Naik

Konsumsi bensin semua jenis akan naik sekitar 15,78 persen kecuali solar.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pertamina
Foto: Republika/Prayogi
Pertamina

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi bahwa konsumsi bensin dan elpiji saat ramadhan dan lebaran ini akan naik. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, menjelaskan untuk konsumsi bensin dalam hal ini semua jenis kecuali solar akan naik sekitar 15,78 persen.

Meski konsumsi bensin naik, namun untuk solar mengalami penurunan konsumsi sekitar 10,45 persen dari konsumsi rata rata harian sebelum bulan Ramadhan dan lebaran. Konsumsi solar sebelumnya 38,8 ribu kiloliter diprediksi akan turun hanya 34,5 ribu kiloliter.

Baca Juga

"Kalau konsumsi gasoline memang naik karena diprediksi akan banyak yang mudik memakai kendaraan pribadi. Namun untuk solar turun, karena kan angkutan barang gak boleh lewat dari 31 Mei sampai 10 Juni," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Senin (13/5).

Sedangkan untuk dari jenis bensin lainnya, diprediksi yang akan mengalami peningkatan signifikan adalah konsumsi pertamax. Djoko menjelaskan peningkatan konsumsi pertamax naik 32,5 perssen dari konsumsi normal sebesar 10,2 ribu kiloliter menjadi 13,5 kiloliter.

Sedangkan untuk konsumsi pertalite juga diprediksi naik signifikan sebesar 16 persen dari konsumsi normal 49 ribu kiloliter bisa naik menjadi 57,9 ribu kiloliter. Sedangkan untuk pertamax turbo akan naik 13,2 persen dan premium naik 10,1 persen.

Untuk Elpiji juga diperkirakan oleh Djoko akan naik sebesar 15 persen. Pada konsumsi normal biasanya konsumsi elpiji sebesar 24,0 ribu metrik ton. Sedangkan pada ramadhan kali ini konsumsi diprediks bisa mencapai 27,6 ribu metrik ton.

"Elpiji sampai saat ini 10 Mei data pertamina stok masih dianggap cukup 17 hari. Tapi memang Pak Menteri minta diguyur stoknya lagi menjadi 20 hari," ujar Djoko.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement