EKBIS.CO, JAKARTA -- Unit usaha syariah dari PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Syariah) melaporkan peningkatan kinerja sesuai target tahun 2018. Pendapatan Premi Bruto tercatat sebesar Rp 1,1 triliun, atau meningkat sebesar 9,1 persen dibanding tahun sebelumnya.
Total aset juga tercatat mengalami pertumbuhan, yakni sebesar 6,4 persen atau meningkat dari Rp 2,7 triliun menjadi Rp 2,9 triliun pada tahun 2018. Dana Tabarru’ Allianz Life Syariah di tahun 2018 juga meningkat sebesar 8,3 persen menjadi Rp 593,7 miliar.
Dana Tabarru’ adalah kumpulan dana yang berasal dari kontribusi peserta asuransi syariah. Dana tersebut digunakan sebagai dana tolong-menolong kepada peserta lain yang terkena musibah sesuai akad Tabarru’ yang telah disepakati.
Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia, Yoga Prasetyo menyampaikan pertumbuhan positif Dana Tabarru’ menunjukkan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap asuransi jiwa syariah Allianz. Hal ini juga tercermin juga dari jumlah peserta Allianz Life Syariah yang meningkat sampai dengan 102.094 peserta pada 2018.
Di sisi lain, Allianz Life Syariah telah memenuhi amanah dari para peserta dengan menyalurkan Dana Tabarru’ untuk pembayaran klaim dan manfaat asuransi kepada sesama peserta. "Jumlahnya mencapai Rp 412,2 miliar pada tahun 2018 atau meningkat 7,4 persen dibandingkan tahun 2017," katanya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (15/5).
Yoga mengatakan pertumbuhan positif ini tidak lepas dari berkembangnya tren industri syariah di masyarakat. Peranan generasi millenial yang merupakan potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga cukup signifikan.
Oleh karena itu, Yoga mengatakan Allianz terus berinovasi untuk memperkuat posisi di dalam potensi segmen pasar yang potensial ini. Allianz Syariah juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi produk syariah yang bertujuan meningkatkan penetrasi asuransi syariah.
Allianz Life Syariah secara rutin dan berkesinambungan melakukan sosialisasi dan edukasi produk asuransi syariah. Baik kepada mitra bisnis keagenan sebagai garis terdepan yang menjadi ujung tombak pemasaran, serta kepada masyarakat luas dengan bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) secara rutin ke berbagai daerah di Indonesia.
"Kita ingin menyebarkan seluas-luasnya, bahwa asuransi syariah itu memiliki prinsip dan dasar tolong menolong sesama Muslim," kata dia.