EKBIS.CO, LEMBANG -- Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang menciptakan otomatisasi untuk budidaya tanaman melalui sistem hidroponik yang diberi nama Smart Nutrients. Sistem tersebut diciptakan untuk memudahkan petani hidroponik dalam pemberian nutrisi pupuk cair tanaman secara otomatis.
"Melalui smart nutrients ini, petani hidroponik tidak perlu repot untuk memantau dan melakukan pencampuran nutrisi pupuk cair di bak (tandon) penampungan air setiap saat," kata Kepala BLK Lembang, Aan Subhan.
Aan menambahkan, smart nutrient sengaja dikembangkan di pertanian hidroponik. Sebab, hidroponik dianggap sebagai sistem pertanian di masa depan.
"Berkurangnya lahan pertanian membuat orang beralih ke hidroponik karena sistem ini tidak membutuhkan lahan yang luas seperti pertanian konvensional. Selain itu, tanaman hidroponik juga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi karena lebih bersih, sehat, dan bebas pestisida," kata Aan.
Sementara itu, Instruktur BLK Lembang, Iwan Hermawan, selaku tim inovasi di BLK Lembang, menjelaskan cara kerja sistem ini adalah petani menginput kebutuhan nutrisi tanaman ke sistem, setelah itu sistem akan mengukur dan memonitor kandungan nutrisi di tandon dan secara otomatis akan menambah dan melakukan pencampuran nutrisi ketika sudah berkurang.
"Melalui smart nutrients ini kandungan nutrisi di tandon bisa terus terjaga hingga masa panen tanaman tiba," ujar Iwan dalam siaran persnya.
Sistem ini terus dilakukan pengembangan melalui aplikasi mobile dengan penerapan Internet of Things (IoT) sehingga pemantauan dan pengontrolan nutrisi hidroponik dapat dilakukan melalui smart phone.
BLK Lembang menciptakan otomatisasi untuk budidaya tanaman melalui sistem hidroponik yang diberi nama Smart Nutrients.
"Smart nutrients merupakan respon BLK Lembang atas tantangan digitalisasi di era revolusi industri 4.0. Aplikasi berbasis android ini menggunakan Internet of Things (IoT)," ujar Iwan.
Sebelumnya, BLK Lembang telah menerapkan aplikasi smart farming untuk pertanian konvensional. Aplikasi ini mampu mendeteksi suhu, kelembaban tanah, dan ph tanah melalui sensor yang ditanam di tanah.
"Dengan aplikasi ini, petani dapat melakukan penyiraman dan pemupukan dengan menekan tombol pada aplikasi smart farming di handphone. Jadi, petani bisa memantau ladangnya di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet," ucapnya.