Jumat 07 Jun 2019 16:44 WIB

Kemendag: Distribusi Cabai Diserap Pedagang

Suplai cabai sudah memenuhi pasar-pasar sejak Ramadhan hingga Lebaran.

Rep: Imas Damayati/ Red: Friska Yolanda
Cabai yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/6).
Foto: Republika/Imas Damayanti
Cabai yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/6).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Srie Agustina memastikan, masa panen cabai petani sudah diserap dan terdistribusi dengan baik. Sejauh ini, penyerapan yang ada didistribusikan ke pedagang-pedagang di pasar induk. 

Berdasarkan pantauannya di sejumlah pasar, suplai cabai sudah memenuhi pasar-pasar pada Ramadhan dan dipastikan akan terus tersedia hingga libur lebaran usai. Dia juga menyebut, harga cabai berada di posisi stabil dan tidak mengalami gejolak yang berarti. 

Baca Juga

"Para pedagang beli cabai umumnya di Pasar Induk. Nah, kalau cabainya ada di pasar-pasar, maka artinya Pasar Induk sudah menyerap cabai petani," kata Srie kepada Republika.co.id, di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Dia menjelaskan, Kemendag terus melakukan penyerapan dengan harga acuan pembelian sebesar Rp 37 ribu di tingkat petani untuk cabai merah keriting. Meski sudah melalukan penyerapan, pihaknya tidak memerinci data pasti jumlah cabai yang sudah diserap dan yang telah didistribusikan. 

Sementara itu berdasarkan penelusuran Republika, di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (7/6), harga cabai rawit merah berada di kisaran harga Rp 22 ribu-Rp 23 ribu per kilogram (kg), harga cabai merah keriting berkisar Rp 50 ribu-Rp 55 ribu per kg, dan harga cabai rawit hijau berkisar Rp Rp 20 ribu-Rp 22 ribu per kg. Mengacu pengakuan dari sejumlah pedagang di pasar tersebut, harga aneka cabai tadi relatif stabil. Meski, para pedagang masih khawatir harga dapat berfluktuasi sebab suplai masih minim. 

"Sekarang sih suplai ada di gudang (bandar), tapi itu juga masih sedikit jumlahnya," kata salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Karya (42 tahun). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement