EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertumbuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), khususnya di sektor minerba diprediksi tidak akan melonjak tinggi seperti halnya 2018 silam. Salah satu penyebabnya adalah sektor batu bara yang mengalami pelemahan harga sepanjang semester I ini.
Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jonson Pakpahan mengatakan harga batu bara memang sangat berpengaruh pada PNBP minerba. Pasalnya, komoditas tersebut menyumbang 80 persen dari keseluruhan PNBP minerba. Tercatat hingga 11 Juni 2019 realisasi PNBP minerba tercatat senilai Rp 19,16 triliun atau 44,28 persen dari target yang ditetapkan senilai Rp 43,27 triliun.
"Harga batu bara memang turun, tapi mudah-mudahan target bisa tetap tercapai karena lebih rendah dari realisasi tahun lalu juga. Kalau harga batu bara masih di atas 80 dolar AS per ton harusnya bisa," ujar Jhonson di Kementerian ESDM, Kamis (13/6).
Hal ini salah satu pengaruhnya, karena harga batubara masih berkisar diangka 80 dolar AS per ton. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 92 K/30/MEM/2019, HBA Juni 2019 ditetapkan senilai 81,48 dolar AS per ton atau turun tipis 0,46 persen dibandingkan dengan HBA Mei 2019 senilai 81,86 AS dolar per ton.
Adapun sejak September 2018, HBA terus merosot dan belum pernah mencetak kenaikan bulanan. Terakhir kali HBA mencetak kenaikan bulanan pada Agustus 2018 ketika bertengger di level 107,83 dolar AS per ton.
Tren penurunan yang panjang tersebut membuat rata-rata HBA dalam enam bulan pertama tahun ini hanya senilai 87,83 dolar AS per ton, jauh dari rata-rata HBA sepanjang tahun lalu yang mencapai 98,96 dolar AS per ton.