Senin 17 Jun 2019 15:59 WIB

PTPP Garap Proyek Smelter Senilai Rp 14,5 Triliun

Untuk tahap I, pembangunan smelter menelan investasi Rp 4 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Smelter (Ilustrasi)
Smelter (Ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT PP (Pesero) Tbk melakukan pendandatanganan kontrak Pembangunan Pabrik Peleburan (Smelter) berteknologi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (PT CNI) selaku investor yang berlangsung di Kantor PT CNI Jakarta pada April lalu. Perseroan bersama PT CNI, PT PLN (Persero) serta perusahaan lain yang terlibat dalam proses pembangungan Smelter tersebut melakukan prosesi groundbreaking proyek pembangunan pabrik smelter.

Direktur Operasi 3 PT PP Abdul Haris Tatang mengatakan dalam pembangunan proyek Smelter ini, perseroan berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek. Perseroan akan bekerja sama dengan partner konsorsium ENFI (BUMN Cina), di mana perseroan optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut selama 24 bulan. 

"Dengan keberhasilan perseroan sebagai kontraktor EPC yang telah memiliki berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek pembangkit serta minyak dan gas, maka saat ini Perseroan mulai terjun ke area industri proses pengolahan mineral," ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (17/6).

Proyek Pembangunan Smelter Feronikel yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara ini akan menelan investasi Rp 4 triliun untuk Tahap 1. Setelah Tahap 1 usai, pembangunan dilanjutkan dengan nilai total investasi mencapai Rp 14,5 triliun. 

Pabrik Smelter yang memiliki total kapasitas sebesar 4x72 MVA ini ditargetkan akan dapat beroperasi pada 2021. Diperkirakan, pabrik ini dapat memproduksi sekitar 229.000 ton Feronikel (FeNi) setiap tahunnya dengan kadar nikel 22 persen-24 persen. 

Adapun pembangunan pabrik smelter ini menggunakan teknologi RKEF yang terdiri dari empat tanur listrik jenis rectangular dimana teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia. Pembangunan Smelter Feronikel merupakan upaya yang dilakukan oleh PT CNI selaku perusahaan dalam negeri untuk dapat membantu meningkatkan devisa negara di sektor minerba. 

Direktur Utama PT PP Lukman Hidayat menambahkan beroperasinya pabrik smelter ini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja masyarakat sekitar dan dipastikan dapat membantu meningkatkan perekonomian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement